Purwokerto, serayunews.com
Begitu juga dengan tim putra Jakarta Pertamina Pertamax, bakal bertarung habis-habisan sebagai tuan rumah di Purwokerto. Karena pada seri pertama di Bandung, mereka menelan kekalahan dua kali dalam dua Pertandingan.
Manager Jakarta Pertamina Fastron, Widi Triyoso mengungkapkan, pada seri pembuka di Bandung tim asuhan Eko “Pancong” Waluyo ini meraih kemenangan melawan Jakarta Popsivo Polwan dengan skor 3-0. Kemudian mengalami kekalahan melawan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, dengan skor 2-3.
“Strategi tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya, untuk awal putaran ini kita akan coba low profile, tidak gas seperti tahun sebelumnya. Apalagi saat ini, pemain asing kita baru satu, nanti akan tambah dan kemungkinan pada putaran berikutnya di Palembang akan bisa bergabung. Selain itu kita juga fokus pembinaan pemain muda, sebagai bentuk kontribusi kita,” kata dia dalam konferensi pers di salah satu hotel di Purwokerto, Rabu (11/1/2023).
Menurut Eko, kekalahan di Bandung kemarin menjadi bahan evaluasi anak asuhnya. Dia dan tim, akan berusaha memenangkan seluruh pertandingan yang ada di putaran seri kedua di Purwokerto.
“Kita memang tidak gas pol, tetapi kalau kalah tetap tidak enak. Kita berusaha tetap bermain baik dan menang di Purwokerto,” kata dia.
Eko mengaku, sudah mempersiapkan tim untuk lawan berat, Bandung BJB Tandamata. Menurut Eko, berbagai strategi disiapkan untuk menekan dan merain poin maksimal pada saat pertandingan tersebut.
“Kita anggap semua tim berat, kita harus siap menghadapi lawan. Strategi memang dapur kita dan tidak bisa kita sampaikan, intinya kita main all out, bebas, enjoy,” ujarnya.
Jakarta Pertamina Fastron, bakal menjalani pertandingan pada, Kamis (12/1/2023) melawan juara bertahan Bandung BJB Tandamata. Kemudian laga kedua, bakal bertemu Jakarta Elektrik PLN pada, Sabtu (14/1/2023).
Manager Jakarta Pertamina Pertamax, Sutrisno mengungkapkan, kekalahan dua kali pada seri pertama di Bandung melawan juara bertahan Proliga, Jakarta LavAni Allo Bank, dengan skor 0-3 dan kekalahan melawan Surabaya BIN Samator dengan skor 0-3, menjadi bahan evaluasi timnya.
“Untuk masuk empat besar, kita harus mengalahkan empat tim lainnya. Kita berusaha menangkan pertandingan di Purwokerto ini. Kekalahan adalah kemenanganan yang tertunda, mudah-mudahan hasil terbaik yang kita raih,” kata dia.
Pelatih Jakarta Pertamina Pertamax, Putut Mahendra menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak asuhnya bisa menelan kekalahan. Dari sisi mental, pemainnya belum stabil atau masih merasa grogi dengan pertandingan.
“Tim ini terdiri kumpulan pemain baru dan lama, dimasukkan dalam tim yang baru. Pertandingan pertama dan dua, pertandingan yang berat. Perasaan nervous menyebabkan dua kekalahan di Bandung. Di Purwokerto, kita berharap pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujarnya.
Dalam pertandingan seri kedua di Purwokerto, Jakarta Pertamina Pertamax bakal melakoni tiga kali pertandingan, pada Kamis (12/1/2023) melawan Jakarta BNI 46, kemudian Sabtu (14/1/2023) melawan Jakarta STIN BIN dan terakhir, Minggu (15/1/2023) mereka bakal bertemu Palembang Bank SumselBabel.
“Pada kesempatan kali ini, kita akan menjaga kebugaran pemain, sehingga pada tiga pertandingan bisa meraih hasil yang maksimal,” kata dia.