
SERAYUNEWS- PSIS Semarang akhirnya meraih kemenangan yang lama mereka nantikan. Setelah puasa kemenangan, PSIS Semarang akhirnya pecah telur bersama pelatih baru.
Bertanding pada pekan ke-12 Pegadaian Super League 2025/26 di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (23/11/2025) malam, Laskar Mahesa Jenar menang tipis 1-0 atas Persiba Balikpapan.
Gol tunggal PSIS dicetak Doni Sormin pada menit ke-69. Hasil ini menjadi kemenangan pertama PSIS musim ini setelah melalui 11 laga tanpa kemenangan.
Kemenangan perdana PSIS menjadi terasa lebih istimewa karena diperoleh pada debut Pelatih Jafri Sastra.
“Semua karena izin Allah SWT kami bisa mendapat tiga poin. Saya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh pemain,” ujar Jafri dalam keterangannya di laman resmi I-League.
Pelatih asal Payakumbuh tersebut menegaskan masih banyak aspek yang harus dibenahi, terutama karena PSIS diperkuat banyak pemain muda.
“Saya ingatkan para pemain agar tidak bereuforia. Ini kemenangan perdana, dan kami harus terus berkembang,” tegasnya.
Perwakilan pemain PSIS, Syiha Buddin, juga bersyukur atas kemenangan yang dinanti ini.
“Semua bekerja keras bersama pelatih. Alhamdulillah kami bisa membawa pulang tiga poin perdana ke Semarang. Kemenangan ini untuk suporter,” ujarnya.
Kemenangan ini membuat PSIS yang masih berada di dasar klasemen Grup 2 (Grup Timur) mengoleksi lima poin. Mereka kini mendekati Persipal FC di peringkat ke-9 dengan enam poin dan Persiku Kudus yang mengantongi delapan poin.
Misi Kebangkitan PSIS Sebelum Laga: Jafri Fokus pada Mental Pemain
11 Laga Tanpa Kemenangan Jadi Tantangan Berat
Sebelum laga kontra Persiba, PSIS datang ke Balikpapan dengan tekad besar. Dari 11 laga awal musim, PSIS belum pernah menang hanya dua kali imbang dan sembilan kali kalah.
Jafri menegaskan duel melawan Persiba menjadi momentum untuk mengakhiri tren negatif tersebut. “Mudah-mudahan kondisi tim lebih baik. Skuad siap tampil maksimal,” katanya.
Baru dua hari memimpin latihan, Jafri menekankan bahwa yang ia benahi bukan taktik, melainkan mental pemain.
“Kami sedang terpuruk dan aspek mental harus dibangun dulu. Tapi kami tetap punya keyakinan,” ungkapnya.
Jafri bukan orang baru bagi PSIS. Ia pernah menangani Mahesa Jenar pada 2018–2019, pengalaman yang menurutnya menjadi modal penting di situasi sulit saat ini.
Jafri mengaku siap menghadapi tantangan besar. “Ini motivasi bagi saya. Ketika menerima tawaran ini, saya siap bekerja maksimal,” tegasnya.
Ia juga menyiapkan strategi meredam striker Persiba, Nakumu Nishihara, yang sudah mencetak delapan gol musim ini.
“Kami sudah analisis kemampuan Nakumu. Dia pemain pembeda, tapi kami punya cara menghadapinya,” ujarnya.
Manajemen Bergerak Cepat: PSIS Resmi Tunjuk Jafri Sastra
Penunjukan Jafri dilakukan setelah PSIS memberhentikan pelatih sebelumnya, Ega Raka, usai kekalahan 0-4 dari Persipura Jayapura.
CEO baru PSIS, Datu Nova Fatmawati, menegaskan pemilihan Jafri sebagai langkah perubahan.
“Kami memilih coach Jafri untuk membawa warna baru dan harapan baru bagi PSIS,” terangnya.
Perubahan manajemen terjadi setelah restrukturisasi kepemilikan saham PT Mahesa Jenar Semarang.
Manajemen memastikan evaluasi besar akan dilakukan menjelang bursa transfer 10 Januari. PSIS berencana mendatangkan pemain sesuai kebutuhan strategis yang diajukan pelatih.
“Kami akan berdiskusi dengan pelatih mengenai pemain yang dibutuhkan,” kata Datu Nova.
Saat ini, PSIS masih terjebak di zona degradasi dengan dua poin dari 11 pertandingan. Perombakan skuad bakal menjadi keharusan untuk menghindari jatuh ke Liga 3.
Meski meraih kemenangan perdana, PSIS mengakui perjalanan musim ini masih sangat panjang. Laga tandang dan tekanan klasemen menjadi ujian tersendiri.
Namun debut manis Jafri memberi angin segar bagi kebangkitan Mahesa Jenar.