SERAYUNEWS-Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Purbalingga mengeluhkan lapangan Stadion Goentoer Darjono yang kondisinya memprihatinkan. Di antaranya rumput di stadion tersebut kering dan mati, sehingga tidak layak untuk berlatih.
“Padahal kami sedang menggunakan stadion ini untuk persiapan tim Puslat B PSSI Purbalingga. Tim tersebut akan menuju babak penyisihan Piala Soeratin U 17 Jateng tahun 2023. Lapangan sangat tidak layak untuk latihan. Pemain rawan cedera jika berlatih di kondisi rumput yang kering,” kata Asisten Manager Puslat B PSSI Purbalingga, Arif Saefudin, Minggu (24/9/2023).
Dia menyampaikan, musim kemarau jadi penyebab utama rumput stadion mati. Di sisi lain, upaya penyiraman air juga pernah berjalan beberapa kali. Namun tidak ada perubahan yang signifikan. “Matinya rumput stadion efek kemarau panjang tidak hanya terjadi di Lapangan Goentoer Darjono Purbalingga. Beberapa venue Liga Askab pun banyak yang mati karena efek kemarau dan minimnya perawatan lapangan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan timnya sedang bersiap untuk bermain di Piala Soeratin U-17 namun mereka merasa kesulitan mencari lapangan yang cocok untuk berlatih. Karena kondisi rumput stadion yang mulai kering dapat membahayakan kondisi para pemainnya.
“Melihat kondisi lapangan seperti ini, kami khawatir jika dipaksakan dapat membuat cedera para pemain kami, tentunya kami berharap adanya solusi terbaik untuk mengatasi matinya rumput stadion ini agar dapat kembali kita gunakan,” lanjutnya.
Sementara, Ketua Umum Askab PSSI Purbalingga H.R. Bambang Irawan mengungkapkan pandangannya. Dia mengungkapkan saat meninjau latihan dan persiapan tim Puslat B yang sedianya akan bermain di Piala Soeratin U-17 oktober mendatang. “Sayang sekali rumputnya pada mati. Padahal sebentar lagi akan ada final Liga Askab PSSI Purbalingga, Piala Soeratin dan Liga 3 Asprov yang akan bergulir,” ungkapnya.
Menanggapi kondisi rumput Stadion Goentoer Darjono, Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Purbalingga Wasis Abadi mengatakan pihaknya sudah berupaya dengan melakukan penyiraman. Namun rumput di stadion tersebut memang mati karena kemarau panjang.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Kami akan coba melakukan perawatan dengan melakukan penyiraman secara teratur. Kondisi rumput stadion yang kering dan mati memang selalu terjadi di musim kemarau,” ungkapnya.