SERAYUNEWS – Umat Islam telah memasuki bulan Syaban, yakni bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Lantas kapan puasa Nisfu Syaban 2024?
Umat Islam dianjurkan melaksanakan berbagai amalan di bulan ini. Salah satunya menyambut Nisfu Syaban. Nisfu Syaban adalah tanggal 15 Syaban atau pertengahan bulan yang diyakini penuh berkah dan malam pengampunan.
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dapat melakukan amalan sunah seperti puasa, berdoa serta berdzikir.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika datang malam Nisfu Syaban, salatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya matahari hingga pagi hari.”
Rasulullah SAW dalam hadis riwayat ‘Aisyah menganjurkan agar memperbanyak puasa sunah di bulan Syaban daripada bulan-bulan lainnya.
Puasa sunah ini berlangsung pada tanggal 15 Syaban dan hanya dilakukan sehari saja. Menurut kalender Islam Kementerian Agama (Kemenag), puasa sunah Nisfu Syaban 2024 dilaksanakan pada Minggu, 25 Februari 2024.
Sedangkan malam Nisfu Syaban akan terjadi antara Sabtu, 24 Februari 2024 sampai Minggu, 25 Februari 2024. Setelah mengetahui jadwal tersebut, jangan sampai melewatkannya.
Seperti puasa umumnya, umat Islam dapat mengawali puasa dengan membaca niat. Berikut ini bacaan niat puasa sunah Nisfu Syaban:
نَوَيْتُ الصَّوْمَ فِى النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitush sahuma fin nishfi min sya’bana sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat puasa sunah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT.”
Niat puasa tersebut dapat dibaca sejak terbenamnya matahari pada hari sebelumnya hingga fajar menyingsing pada hari tersebut.
Muslim yang melaksanakan puasa Syaban akan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat nanti. Ulama menjelaskan puasa sunah ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Hal ini sebagaimana dinyatakan Syekh Nawawi al-Bantani:
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya, “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapNya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
***