Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis Apakah Boleh Digabungkan? Simak Ketentuannya Menurut Islam

SERAYUNEWS – Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, terdapat juga anjuran untuk melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis secara rutin. Lantas, timbul pertanyaan: Apakah puasa Syawal dan puasa Senin Kamis boleh digabungkan? Berikut penjelasan lengkapnya menurut pandangan Islam.
Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal
Puasa enam hari di bulan Syawal adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Keutamaannya luar biasa, karena Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian menyempurnakannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
(HR. Muslim)
Pahala yang dijanjikan setara dengan puasa selama setahun penuh, sebab satu kebaikan dalam Islam dibalas sepuluh kali lipat. Puasa Ramadan (30 hari) x 10 = 300 hari, ditambah 6 hari x 10 = 60 hari, total 360 hari.
Keutamaan Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin dan Kamis juga merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri rutin melaksanakan puasa di dua hari tersebut. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Amal-amal manusia diperlihatkan (kepada Allah) setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku suka jika amalanku diperlihatkan dalam keadaan aku sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi)
Puasa ini sangat baik untuk mendidik jiwa, menambah pahala, serta menjaga semangat spiritual setelah Ramadan berlalu.
Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syawal dan Senin Kamis?
Dalam kaidah fikih, terdapat istilah tasyriq an-niyyah, yaitu menggabungkan dua niat dalam satu ibadah jika ibadah tersebut tidak saling bertentangan.
Dalam hal ini, puasa Syawal dan puasa Senin/Kamis tidak bertentangan tujuan dan waktunya, sehingga diperbolehkan untuk digabungkan.
Contoh kasus: Jika seseorang ingin berpuasa di hari Senin pertama setelah Idulfitri dan berniat puasa Syawal sekaligus Senin, maka ia boleh menggabungkan niat tersebut.
Ia tetap mendapat pahala dari dua ibadah sunnah: puasa Senin dan puasa Syawal.
Namun, menurut sebagian ulama, pahala yang didapatkan bisa berbeda tergantung niatnya.
Jika seseorang lebih mengutamakan niat puasa Syawal, maka pahalanya tetap tercapai. Sebaiknya, niatnya difokuskan kepada puasa Syawal dan diniatkan pula sebagai puasa Senin/Kamis.
Lafal Niat Puasa
Berikut adalah lafal niat untuk masing-masing puasa:
Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَوَّالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’ala.”
Kapan Mengucapkan Niat Puasa Syawal?
Niat puasa Syawal sebaiknya dilafalkan mulai waktu Magrib (sebelum hari puasa dimulai), namun masih diperbolehkan hingga sebelum waktu Zuhur selama belum makan atau minum apapun sejak terbit fajar.
Bagi yang ingin lebih praktis, berikut strategi pelaksanaan:
-
Lakukan puasa Syawal setiap hari Senin dan Kamis di bulan Syawal.
Dalam dua minggu, kamu sudah bisa menyelesaikan enam hari puasa Syawal.
Niatkan untuk mendapatkan dua keutamaan sekaligus.
Puasa Syawal dan puasa Senin Kamis boleh digabungkan, asalkan niatnya jelas dan dilakukan pada hari yang sesuai. Gabungan ini bahkan memberikan efisiensi ibadah bagi yang memiliki keterbatasan waktu, tanpa mengurangi nilai pahala insyaAllah.
Dengan melaksanakan puasa Syawal dan Senin/Kamis, kita menunjukkan komitmen dalam menjaga ruh Ramadan, sekaligus meraih keberkahan dan pahala dari sunnah Rasulullah saw.
Jadi, mari manfaatkan bulan Syawal ini untuk memperbanyak amal dan puasa sunnah dengan cara yang cerdas dan tepat.
***