Purbalingga, serayunews.com
Pemerintah Daerah (Pemda) tidak tutup mata, menyikapi musibah tersebut. Dinas Pertanian Purbalingga memberikan fasilitas untuk para petani yang terdampak. Ada bantuan bibit untuk para petani yang tanaman padinya rusak terendam banjir.
“Bagi petani yang sawahnya terendam banjir, dan usia tanaman masih muda atau baru menanam, ada stimulus bibit baru,” kata Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam.
Bantuan bibit untuk menstimulus ini jumlahnya terbatas. Maka untuk pendistribusian pun memperhatikan skala prioritas. Di antaranya bagi petani yang tanamannya benar-benar rusak parah. Maka tidak bisa diharapkan untuk diteruskan.
“Ini sudah satu hari terendam air, tentu akan menggangu pertumbuhan, apalagi tanaman yang sampai tertimbun lumpur,” ujarnya.
Sedangkan untuk tanaman pagi yang sudah berisi atau bahkan masuk masa panen, jika terendam air pun akan rusak. Jika terpaksa bisa tetap dipanen pun kualitas akan menurun. Petani hanya bisa berharap genangan akan cepat surut dan padi bisa disegerakan dipanen.
“Jika memang memungkinkan untuk dilakukan panen lebih cepat, kita (Dinas, red) bisa fasilitasi alat panen. Tapi melihat juga kondisi sawahnya, kedalaman air dan lumpur,” katanya.
Diketahui, hujan turun menguyur wilayah Kabupaten Purbalingga, Senin (14/03/2022). Hampir semalam suntuk hujan tidak berhenti. Akibatnya, aliran sungai meluap dan merendam pesawahan. Setidaknya ada sekitar 35 hektar sawah di Desa Gambarsari terancam gagal panen.
Pj Kepala Desa (Kades) Gambarsari, Sugimin menyampaikan, area persawahan di Desa Gambarsari Purbalingga terendam banjir sejak Senin malam. Air berasal dari luapan sungai susukan dan kedung jeruk.
“Ada sekitar 35 hektar sawah yang terdampak banjir,” katanya, Selasa (15/03/2022).
Rata-rata usia padi di area pesawahan itu sudah siap panen. Namun akibat banjir tanaman padi menjadi rusak. Para petani harus siap jika merugi atau bahkan gagal panen. “Akibat banjir jadi terancam gagal panen,” ujarnya.