SERAYUNEWS – Sejumlah 34 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berangkat Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke luar negeri. Tiga negara tujuan mereka yakni Malaysia, Thailand, dan Hongkong.
“Nantinya, para mahasiswa UMP akan bergabung bersama mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Bandung, UNISA Bandung, dan STIEM Cilacap,” kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMP, Prof Dr Sri Wahyuni, Selasa (01/07/2024).
Sebelum keberagaman ke negara tujuan, para mahasiswa telah diberikan pembekalan. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai realita sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan budaya masyarakat di desa-desa yang menjadi lokus KKN.
“Pembekalan ini memberikan modal pengetahuan selain yang telah didapatkan dari masing-masing program studi selama perkuliahan,” katanya.
Beberapa hal yang disampaikan dalam pembekalan, adalah yang berkaitan dengan tema dan tujuan dari KKN periode ini. Setidaknya mahasiswa memiliki wawasan komprehensif mencakup aspek penting dalam penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dan penanganan stunting. Sehingga mampu berkolaborasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“KKN kali ini mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Lokus Intervensi Stunting, dan Kolaborasi Menuju Indonesia Maju,” ujarnya.
Selain yang berangkat KKN ke luar negeri, ada juga kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN di dalam negeri. KKN periode ini terbagi ke dalam empat kategori. Sebanyak 1.292 mahasiswa KKN Reguler akan terjun ke Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang, dan Brebes. Selain itu, 20 mahasiswa akan mengikuti KKN 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Sorong, Papua.
“KKN MAs (Muhammadiyah Aisyiyah) UMP akan mengirimkan 50 mahasiswa ke wilayah Sukoharjo dan Karanganyar, bergabung dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aisyiyah dari seluruh Indonesia,” kata dia.
Rektor UMP, Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, dalam sambutannya, menekankan pentingnya KKN sebagai proses belajar yang harus menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat. Menurutnya, KKN adalah proses belajar, dan harus menghasilkan manfaat.
“Mahasiswa harus mengenal potensi diri dan membaur dengan masyarakat untuk memahami betul potensi dan permasalahan di desa tersebut. Manusia yang mulia di muka bumi adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain,” ujarnya.
Prof Dr Jebul Suroso juga mengingatkan mahasiswa bahwa kedekatan dan keakraban dengan masyarakat adalah kunci utama dalam menjalankan program KKN.
“Akrab menjadi kunci dan berada di atas ilmu. Ketika mahasiswa turun ke masyarakat, mereka harus membaur dan memahami masyarakat untuk mengetahui potensi dan permasalahan di desa tersebut,” kata dia.