Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Di Kabupaten Purbalingga, tercatat ada sekitar 96 ribu UMKM. Jumlah itu, setidaknya mampu menyerap lapangan kerja sekitar 250-300 ribu.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku UMKM, pemerintah membuat suatu kebijakan.
“Produk-produk lokal UMKM, harus bisa masuk di toko modern seperti alfamart dan indomart, yakni mewajibkan 10 persen produk yang mereka jual merupakan produk-produk UMKM,” kata Tiwi.
Selain menjembatani pemasaran, sejak dari hulu juga telah ada pendampingan. Mulai dari produksi, menjamin kualitas produk, menjamin keberlangsungan produksi. Setelah itu, juga pendampingan mengenai pengemasan dan tampilan sehingga lebih menarik dan standar tinggi.
“Kami (Pemerintah, red) terus berupaya melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM,” ujarnya.
Tiwi menilai, bahwa potensi market digital sangat besar. Maka dari itu kabupaten melakukan berbagai terobosan, antara lain dengan menggandeng Bukalapak di tahun 2019 untuk mempromosikan produk-produk UMKM Purbalingga.
“Melalui program tuka-tuku Purbalingga selain di Bukalapak, sekarang sudah ada 47 produk masuk di shopee, 57 produk di tokopedia, kemudian juga mulai merambah pada Grab dan Gojek,” katanya.
Harapannya, ke depan bukan hanya di Purbalingga saja namun bisa masuk regional bahkan nasional.
Pemkab juga telah memberikan dana stimulant dari Rp10 juta sampai Rp20 juta kepada para kelompok UMKM, kelompok tani dan kelompok wisata.