CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Putus asa dengan beratnya persoalan hidup bisa membuat seseorang berpikir pendek. Seperti yang terjadi pada nelayan warga di Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Utara ini. Diduga karena menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, Gatot Jamalo terpaksa mengambil jalan pintas. Dia nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasad nelayan berusia 50 tahun ini, pertama kali ditemukan anak gadisnya sepulang sekolah.
Histeris melihat ayahnya dalam posisi tergantung di kamar, wargapun berdatangan. Rumah berdinding anyaman bambu yang berada di Jalan Lingkar RT 4 RW 9 Kelurahan Tegalkamulyan Senin (31/7/2017) sore mendadak ramai. Warga yang sebelumnya sempat melihat Gatot pada siang hari, seakan tak percaya dengan kejadian tersebut.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto melalui Kapolsek Cilacap Selatan AKP Totok Nuryanto menjelaskan, korban sempat terlihat duduk di halaman rumah sekitar pukul 13.00 WIB. Hal itu berdasarkan keterangan Saksi Sukir, tetangga korban. Sekitar pukul 16.00 WIB, anak kandung korban, Yana pulang dari sekolah . Kondisi rumah saat itu sepi, Yana kemudian masuk ke dalam kamar.
“Saat anak korban masuk rumah, mendapati ayahnya sudah dalam keadaan tergantung didalam kamar dengan tali,” jelasnya, Senin (31/7/2017) petang.
Lebih lanjut dijelaskan, Yana yang kaget melihat hal tersebut langsung berteriak. Seketika itu, sejumlah warga berdatangan ke rumah korban. Warga dan istri korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Cilacap Selatan. Bersama dengan tim medis, anggota Polsek Selatan mendatangi lokasi kejadian. Tiba di rumah korban, petugas langsung melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi. Selain dibantu tim medis, polisi juga melakukan pemeriksaan luar terhadap jasad Gatot.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda tanda penganiyaan pada tubuh Gatot. Satu satunya luka ditemukan pada leher korban berupa bekas jeratan tambang,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, kata dia, korban ternyata pernah melakukan percobaan bunuh diri. Namun bisa dicegah karena aksi tersebut diketahui keluarga. Diduga, korban putus asa dengan penyakit asam uratnya yang tak kunjung sembuh. Akibat penyakit itu, kaki kiri korban bahkan menderita lumpuh atau pincang.
“Setelah dilakukan pemeriksaan jenazah, korban diserahkan kepada pihak keluarga agar dilakukan perawatan untuk segera dimakamkan,” ujarnya.