Purwokerto, serayunews.com
Dari pantauan serayunews, rombongan mahasiwa tersebut datang sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka berjalan kaki menuju ke depan pendapa, dengan membawa berbagai spanduk dan poster penolakan pengesahan UU Cipta Kerja.
Tidak hanya berorasi, mereka juga membakar ban sebagai bentuk protes mereka terhadap pemerintah.
“Kami berharap DPRD yang ada di sini mau menyampaikan tuntutan ini dan menandatangani tuntutan penolakan disahkannya UU Cipta Kerja,” ujar salah satu orator aksi.
Baca juga: [insert page=’pengedar-di-pasar-minggon-gor-satria-purwokerto-mengaku-beli-uang-palsu-via-telegram’ display=’link’ inline]
Situasi sempat memanas, karena perwakilan pemkab dan DPRD Banyumas tak kunjung menemui mahasiswa. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat pun, sempat terjadi beberapa saat.
Hingga kemudian pada sore hari, Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan, Wakil Ketua DPRD, Supangkat, dan Budiono, muncul menemui sejumlah mahasiwa.
“Kami sudah berkomitmen mengikuti partai, namun kami siap menyampaikan apa yang kalian kehendaki,” katanya.
Mendengar pernyataan tersebut, mahasiwa pun memaksa berorasi di dalam kompleks Pendapa Sipanji Banyumas. Namun, permintaan mereka ditolak, hingga waktu berbuka puasa ratusan mahasiwa masih berada di sekitaran Pendapa Bupati Banyumas.