Kepala Bidang Penataan dan Penatatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Jamaludin menjelaskan, ada tiga sumur warga yang tercemar solar dengan kategori berat. Sedangkan sembilan sumur lainnya pencemaran solar termasuk kategori sedang dan ringan. Solar merembes dari tanah serta terkena semburan solar saat pipa bocor pada Minggu (6/10/2019) malam.
“Kemungkinan yang tercemar paling parah selain karena merembes, juga terkena semburan. Sebanyak 35 keluarga di Dusun Sidadadi terdampak semburan solar ini. Ratusan tanaman warga juga rusak, sebagian besar mati.
Untuk mempercepat penanganan pencemaran, kata dia, air sumur disedot. Selain itu, tanah di sekitar area semburan juga dikeruk. Pengerukan tanah akan terus dilakukan hingga tanah terdampak solar benar-benar steril. Tanah kerukan akan dibawa ke PPLI Bogor. Selanjutnya, bekas galian akan ditimbun dengan tanah baru.
“Radius kurang dari 100 meter lah. (luas rembesan) Belum diketahui. Nanti kan dilihat, bekasnya itu kan kelihatan hitam. Kena solar kan hitam. Itu akan diambil terus, sampai nol, lah,” ungkapnya.
Senior Supervisor Communication and Relation MOR IV Arya Yusa mengatakan, bersama dengan pihak terkait tengah berkoordinasi mendata dampak yang ditimbulkan akibat semburan dan genangan solar ini. Kompensasi akan diberikan setelah seluruh data masuk. Data-data tersebut di antaranya berapa jumlah warga terdampak, tanaman atau pepohonan milik warga yang mati, sumur atau sumber air milik warga, dan lain-lain.
“Titik kebocorannya sendiri kurang lebih 10 meter persegi. Untuk lingkungan yang terdampak sekitar 30-50 meter dr titik kebocoran, berupa solar yang terbawa angin ke rumah. Sebenarnya hanya bergerak ke satu arah (arah kebun warga) karenaangin. Jadi bukan bentuk radius,” jelasnya kepada serayunews.com, Rabu (9/10/2019)
Dikatannya, pemukiman yang terkena langsung hanya sat rumah dan warga nya sudah diungsikan. Rumah tersebut terpapar kebocoran solar di sumur dan bangunannya. Sedangkan rumah warga lain, lebih ke terkena solar yang terbawa angin. Sehingga, percikan solar menempel pada bangunan dan sejumlah tanaman.
“Untuk penanganan sementara, Pertamina telah memberikan air bersih untuk meng-cover sumber air warga yang terdampak, yang hingga saat ini sudah 19.000 liter. Kita sudah berkoordinasi dengan Pak Kades, Pak Kadus, dengan kecamatan juga, ini nanti data-datanya dikumpulkan, kemudian Pertamina akan memberikan kompensasi,” ungkapnya, Rabu (9/10/2019).
Kompensasi, kata Arya, berupa materi atau pengganti materi yang ada sebelumnya. Dalam kasus sumur yang terdampak, misalnya, Pertamina akan membuatkan sumur di lokasi berbeda.