Purwokerto, serayunews.com
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Arif Sugino menyampaikan, selama rentang 5 bulan itu terdata 164 kasus DBD di Kabupaten Banyumas.
Meski jumlah kasus dan kematian akibat virus tersebut cukup tinggi, jumlahnya tidak lebih tinggi daripada tahun lalu pada periode yang sama.
“Perlu kewaspadaan dari seluruh masyarakat, selalu upayakan program Pemberatasan Sarang Nyamuk,” katanya, Senin (13/6/2022).
Secara total selama tahun 2021 lalu, kasus DBD di Banyumas mencapai 263 kasus di mana 20 orang di antaranya meninggal dunia.
“Sebenarnya bisa dengan gerakan satu rumah satu jumnatik dan saat ini kita dorong masyarakat untuk melakukan hal tersebut. Lebih baik mencegah, ” ujarnya.
Selain berbagai program yang disarankan, dinas juga melakukan support dengan melakukan kegiatan fogging.
“Tetapi fogging itu harus ada analisa epidemiologi yang tepat. Jangan sampai kontrak produktif dengan upaya penanggulangan DBD, ” katanya.