BANYUMAS,SERAYUNEWS.COM-Intoleransi dinilai bisa menjadi pemicu yang bisa memprovokasi dan mengancam stabiltas keamanan, ketertiban di masyarakat. Selain bisa memecah belah umat dan merusak kebhinenkaan, akibat disharmoni antar umat beragama, Intoleransi sengaja diaktifkan oleh kelompok tertentu yang mengarah destruksi secara masif disejumlah tempat.
Perang terhadap intoleransi antar umat semakin menggelora di berbagai daerah. Di Kabupaten Malang, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menggagas pertemuan bertajuk Silaturahim antar ulama NU dan Muhammadiyah se Kabupaten. Menurutnya, situasi kebangsaan saat ini tidak berlebihan jika dikatakan terjadi gejolak atau turbulensi yang dapat mengarah pada instabilitas kamtibmas.
“Kebinekaan adalah perekat yang memunculkan nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air. Kebinekaan saat ini, hampir sirna. Berbagai bibit dan benih keretakan sangat mudah diaktifkan oleh kelompok tertentu yang mengarah ke destruktif,” jelasnya di Kampus Universitas Raden Rahmat (UNIRA) Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kepanjen, Selasa (7/2/2017) siang, seperti dikutip Berita Jatim.
Intoleransi kata dia, meningkat melalui berbagai macam bentuk provokasi, ujaran kebencikan dan sebaran kabar hoax yang sangat intens akhir-akhir ini. Akibatnya, ancaman konflik sosial semakin nyata kalau saja tetap dibiarkan. Dampak dari ini semua adalah, telah lunturnya nilai 4 pilar kebangsaan yang sudah menjadi konsepsi bersama dan komitmen bersama para pendahulu dalam mendirikan bangsa.
“Ini momen penting selain ajang silaturahmi, momen itu sekaligus sebagai wadah untuk menguatkan konsolidasi masyarakat di Kabupaten Malang bersama ulama dan antar umat beragama,” ungkapnya.
Mantan Seketaris Pribadi Wakapolri itu menegaskan pentingnya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Whatoniyah untuk menjaga keutuhan NKRI dan juga Pancasila. Menurutnya, ulama mempunyai peran sentral dalam membangun kedamaian dan keamanan bangsa. Walaupun secara konstitusi, negara memberikan kewenangan pada Polri untuk menegakkan hukum dan menyelenggarakan kamtibmas serta memberikan perlindungan, pengayoman dan melayani masyarakat. Tetapi tanpa bantuan ulama itu semua tidak ada nilainya.
“Ulama punya peran sentral dalam membangun kedamaian dan keamanan bangsa. Ulama juga berperan penting dalam mengajarkan akidah dan syariat Islam, memotivasi dan membekali ilmu duniawi sebagai bekal kehidupan serta mengajak umat islam membela kepentingan agama dan kedamaian,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya mengajak seluruh ulama NU dan Muhammadiyah di Kabupaten Malang untuk berperan langsung dalam mewujudkan situasi aman dan kondusif ditengah-tengah masyarakat. Membangun peradaban Islam yang damai dan toleran. Serta meniadakan potensi kehancuran yang mengarah pada perpecahan bangsa.
“Inilah poin penting yang kami tekankan dalam silaturahmi dengan para ulama se Kabupaten Malang. Mari kita bersama-sama memperkokoh ukhuwah untuk merawat dan menajaga NKRI dan Pancasila,” pungkasnya.(sn)