SERAYUNEWS– Berbagai cara dilakukan dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Di Cilacap Jawa Tengah, empat perenang lintas etnis memilih menaklukkan Selat Nusakambangan yang terkenal dengan arus kencangnya, Kamis (17/8/2023).
Adapun empat perenang lintas entis tersebut berasal dari keturunan Arab, Tionghoa, Batak, dan Jawa. Mereka bernama Alala Muniba, Farid Nahdi, Roy Sudarso dan Nisdes Siagie. Tak hanya berasal dari etnis atau suku berbeda, mereka juga merupakan atlet renang dari wilayah Semarang.
Untuk menaklukkan Selat Nusakambangan tersebut, mereka berenang menerjang gelombang dan arus kencang antara Pulau Nusakambangan dengan finish di Pantai Teluk Penyu Cilacap, dengan jarak sekitar 1 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
“Ombaknya cukup tinggi luar biasa kita berenang dan sempat terseret arus, tapi alhamdulillah kita di sini ada tim yang mengawal akhirnya bisa sampai ke pantai,” ujar salah satu perenang, Alala Muniba.
Alala mengatakan, bahwa kegiatan yang pertama kali di gelar di Cilacap ini sebagai pesan bahwa dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia, para pejuang mengupayakan jerih payah dan rintangan yang sangat besar. Untuk itu, melalui renang di Selat Nusakambangan ini terdapat tantangan yang besar menaklukkan ombak.
“Kita pilih renang dan bukan tantangan lain karena kita negara maritim, dan Negara Indonesia terdiri dari banyak perairan jadi di sini milih berenang,” imbuhnya.
Tak hanya berenang menaklukkan Selat Nusakambangan, mereka bersama Paguyuban Penyelam Cilacap Bumi Reksa Nusakambangan juga menggelar Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Pantai Teluk Penyu Cilacap.
Ketua Paguyuban Penyelam Cilacap, Dedi Kusuma mengatakan, bahwa kegiatan renang lintas Nusakambangan – Pantai Teluk Penyu dan Upacara Detik Proklamasi sudah dirindukan hingga puluhan tahun oleh para anggotanya.
Selain itu, dengan kegiatan tersebut juga untuk mengajak para generasi muda lebih mencintai keindahan laut dan ikut memeliharanya.
“Kita diwariskan tradisi untuk menjaga keindahan alam khususnya wilayah Nusakambangan, dari pencemaran dan membudidayakan terumbu karang. Di momen kemerdekaan ini juga menunjukkan kita satu darah, satu bangsa dan satu NKRI,” tandasnya.