Purbalingga, serayunews.com
“Terjadi kenaikan realisasi investasi sebesar 92,8% di tahun 2021 dibandingkan realisasi tahun 2020,” kata Kepala Dinas Penamanam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga, Anto Susanto, Senin (28/2/2022).
Dia menyampaikan sektor investasi yang menyumbang pendapatan terbesar adalah sektor perdagangan dan reparasi. Nilai investasinya mencapai Rp. 296.450.550.255, menyerap 4391 tenaga kerja (naker). Di urutan kedua sektor industri lainnya menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp. 281.984.905.476.
“Sektor industri lainnya mampu menyerap 2790 naker,” paparnya.
Kenaikan nilai investasi tersebut membuat angka pengangguran terbuka di Kabupaten Purbalingga mengalami penurunan. Disampaikan, penurunan yang terjadi di tahun 2021 mencapai 0,05 point. Dijelaskan angka pengangguran terbuka di tahun 2021 6,05 point.
“Sedangkan di tahun 2020 sempat berada di 6,10 point,” ungkapnya.
Penurunan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Purbalingga tersebut menurutnya merupakan sebuah prestasi tersendiri. Pasalnya di kabupaten tetangga, angka pengangguran terbuka di tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Di Kabupaten Cilacap angka pengangguran terbuka tahun 2020 9,1 point, sedangkan di tahun 2021 9,97 point. Di Banyumas, angka pengangguran terbuka 6 point (2020) dan 6,05 point (2021). Selanjutnya Kabupaten Banjarnegara angka pengangguran terbuka di tahun 2020 dan 2021 stagnan di 5,86 point.
Dalam kesempatan terpisah Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan kenaikan investasi merupakan prestasi yang terus akan ditingkatkan. Dia menegaskan pada 25 Februari 2021, kepemimpinannya bersama Wabup Sudono genap berusia satu tahun.
“Kami akan terus fokus mengimplementasikan sapta cita yang merupakan visi dan misi kami,” tandasnya.