SERAYUNEWS – Purbalingga, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, terkenal dengan keindahan alam serta budayanya yang kaya.
Selain itu, kota ini juga menyimpan berbagai macam kuliner khas yang menggugah selera dan memiliki cita rasa yang otentik.
Makanan khas Purbalingga banyak yang berbahan dasar lokal, dengan bumbu-bumbu sederhana namun menghasilkan hidangan yang unik. Berikut beberapa makanan khas Purbalingga yang sayang untuk dilewatkan:
52 Desa di Purbalingga Digelontor Rp 28,1 M untuk Akses Sanitasi
Sate Blater adalah salah satu makanan khas paling populer di Purbalingga. Berbeda dari sate pada umumnya, Sate Blater menggunakan daging ayam yang dimarinasi dengan bumbu khas, lalu dibakar hingga matang dengan aroma menggoda.
Proses pemasakan sate ini membutuhkan keahlian agar dagingnya tidak terlalu kering namun tetap matang sempurna. Cita rasa Sate Blater cenderung manis dan sedikit pedas dengan tambahan rasa rempah yang kuat.
Biasanya, Sate Blater disajikan dengan lontong atau nasi, serta taburan bumbu kacang yang gurih. Nama “Blater” sendiri diambil dari Desa Blater, daerah asal hidangan ini.
Bagi wisatawan, mencicipi Sate Blater adalah pengalaman wajib yang akan memberikan sensasi baru dari sajian sate khas Jawa Tengah.
Nopia adalah camilan khas Purbalingga berbentuk bulat dengan tekstur renyah di luar dan isian manis di dalamnya. Bahan utamanya adalah tepung terigu, gula, dan isian yang bervariasi seperti gula merah, coklat, dan durian.
Untuk membuat Nopia, adonan diisi, kemudian dipanggang dalam tungku tradisional yang memberi aroma khas pada camilan ini.
Selain Nopia, ada juga Mino, versi mini dari Nopia yang sama-sama populer. Ukurannya lebih kecil sehingga cocok sebagai oleh-oleh.
Tekstur dan rasa manis dari Nopia dan Mino menjadikan makanan ini favorit bagi anak-anak maupun orang dewasa. Di beberapa toko oleh-oleh di Purbalingga, Nopia dan Mino menjadi camilan yang dicari wisatawan.
Tempe Mendoan, atau sering disebut hanya “mendoan,” adalah camilan berbahan dasar tempe yang digoreng setengah matang.
Makanan ini berasal dari Banyumas, namun sangat populer di Purbalingga dan telah menjadi bagian dari kuliner khas daerah ini. Tempe Mendoan dibuat dari tempe tipis yang dibalut dengan adonan tepung berbumbu, lalu digoreng hingga berwarna keemasan.
Tempe Mendoan biasanya disajikan dengan cabai rawit atau sambal kecap yang membuat rasanya semakin nikmat.
Camilan ini sangat cocok dinikmati saat masih hangat, karena teksturnya yang lembut dan sedikit renyah. Bagi masyarakat Purbalingga, Tempe Mendoan adalah teman minum teh atau kopi yang tak tergantikan.
Lenthuk adalah makanan tradisional berbahan dasar singkong yang diolah menjadi perkedel. Singkong direbus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bumbu bawang putih, merica, garam, serta daun bawang.
Adonan ini lalu dibentuk menjadi bulatan kecil dan digoreng hingga renyah.
Rasa gurih dari Lenthuk membuatnya sangat cocok sebagai lauk pendamping nasi atau sekadar camilan.
Meski sederhana, Lenthuk memiliki cita rasa yang khas dan membuat banyak wisatawan penasaran untuk mencicipinya. Lenthuk juga sering dijual di pasar tradisional dan menjadi makanan favorit masyarakat lokal.
Sroto adalah soto khas Purbalingga yang memiliki keunikan dalam penyajiannya. Sroto Purbalingga menggunakan ketupat atau lontong sebagai pengganti nasi, dengan isian berupa daging ayam atau sapi, bihun, dan tauge.
Kuahnya terbuat dari kaldu ayam atau sapi yang kaya rasa, disajikan dengan taburan kacang tanah goreng dan daun bawang.
Salah satu hal yang membuat Sroto Purbalingga berbeda adalah penambahan sambal kacang sebagai bumbu pelengkap, menciptakan perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas. Hidangan ini biasa disantap sebagai sarapan atau makan siang, dan sering ditemukan di warung-warung makan khas Purbalingga.
Bagi wisatawan, Sroto Purbalingga adalah sajian unik yang wajib dicicipi untuk menikmati cita rasa autentik kota ini.
Demikianlah lima rekomendasi makanan khas Purbalingga yang patut dicoba untuk wisatawan dan pengunjung.***