Cilacap, Serayunews.com
Diketahui Budi sebelumnya bekerja sebagai crew kapal pesiar. Beberapa kapal pesiar ternama berkelas dunia pun pernah diawakinya. Di sana Budi bekerja sebagai senior pramugara. Total pendapatan yang dapat dikumpulkan mencapai 3.000 Dolar Amerika Serikat, atau setara 35 juta rupiah dalam satu bulan.
Namun belakangan bapak dua anak ini hengkang dari pekerjaanya dan memilih membuka usaha sendiri di bidang cucian mobil. Padahal profesi menjadi crew kapal selama kurun waktu sepuluh tahun itu telah membuat dirinya memiliki apa yang sebelumnya didambakan.
“Di kapal gaji saya total ya 3.000 dolar, itu dari 2007 sampai 2017. Alhamdulillah bisa beli rumah, mobil, dan mencukupi kehidupan lah,” kata Budi kepada serayunews.com, Kamis (30/12/2021).
Ia menceritakan, sebelum menjadi crew kapal pesiar dirinya sempat bekerja merantau di Korea Selatan sebagai buruh pabrik. Namun ia tak betah dan terus berpindah-pindah pekerjaan di sana. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengadu nasib menjadi crew kapal.
“Jadi di kapal ini kan nggak full kerjanya, biasanya hanya per trip. Satu kali trip itu sekitar 8 sampai 10 bulan, jadi enak tidak terlalu capai,” tuturnya.
Setelah berhenti menjadi crew kapal di tahun 2017, lanjutnya, ia memutuskan untuk memulai usaha sendiri, yakni dengan menjadi suplier di salah satu proyek perusahaan BUMN yang ada di Cilacap. Pekerjaan itu ia lakoni hingga akhir tahun 2019. Kemudian ia pun kembali menjadi suplier di salah satu perusahaan swasta di Jakarta hingga pertengahan 2021.
“Karena ada modal, saya ngumpulin uang dari berbagai usaha saya itu. Kemudian sekarang buka cucian mobil, urgensinya di sini banyak perumahan dan banyak yang punya mobil. Pasti laku lah, pikiran saya,” ujarnya.
Setelah melewati berbagai lika liku dalam berkarier, Budi pun kini sukses dengan dua usaha yang dilakoninya. Bahkan ia pun berkomitmen mempekerjakan kawan-kawannya layaknya sebuah tim, termasuk dalam hal kesejahteraannya.