Cilacap, serayunews.com
Keseriusan Riyad mengoleksi arsip lawas, tampaknya bukan hanya sekadar hobi belaka. Tetapi, juga upaya untuk melestarikan dan mengenalkan sejarah Cilacap ke masyarakat luas.
Dengan bantuan sejumlah rekannya, Riyad pun mendirikan komunitas yang belakangan populer sebagai Tjilatjap History. Komunitas ini pun tergolong aktif, banyak melakukan kegiatan pelestarian budaya.
Mulai dari revitalisasi tugu-tugu peringatan, pembersihan di bekas benteng-benteng Belanda, hingga membuat buku tentang sejarah Cilacap dan pameran dokumen lawas di ruang publik.
Sebagai seorang kolektor, sejauh ini Riyad telah mengoleksi ratusan arsip lawas, batu masa kerajaan, piring, guci, dan benda-benda lain yang ditemukan di wilayah Cilacap.
Riyad menceritakan, sejumlah arsip yang ia koleksi antara lain surat pos Cilacap, foto-foto Cilacap di masa lampau, koran, banner iklan yang semuanya dari masa kolonial Belanda dan foto-foto warga Cilacap di masa lampau.
“Yang saya kumpulkan, segala jenis arsip dan barang tentang Cilacap di masa lampau,” katanya kepada serayunews.com, Minggu (19/6/2022).
Selain mengumpulkan arsip era kolonial Belanda, Riyad juga mengumpulkan arsip era kemerdekaan dan pasca kemerdekaan. Seperti uang Ori yang beredar di Cilacap hingga KTP di tahun 50-an. Selain itu, ia juga gemar mengoleksi peta Cilacap sejak era 1700-an hingga terbaru.
“Kalau mengumpulkan arsip pasca kemerdekaan masih tergolong mudah yang susah ini arsip era kolonial. Saya banyak beli dari Belanda langsung, dengan harga yang lumayan juga,” ujarnya.
Sedangkan untuk arsip yang sangat langka, Riyad biasanya menyiasati dengan membeli file lalu mencetak ulang. Seperti dokumen surat keputusan pembentukan Kabupaten Cilacap atau Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tentang pembentukan Regentschap Cilacap tahun 1856.