SERAYUNEWS – Roblox belakangan ini menjadi sorotan publik. Game online yang populer di berbagai kalangan, khususnya anak muda. Lantas, kapan Roblox diblokir mulai kapan?
Sebagai informasi, Roblox awalnya dikenal sebagai platform kreatif yang memungkinkan pemain membuat, berbagi, dan memainkan berbagai jenis permainan.
Namun, kabar bahwa Roblox berpotensi diblokir oleh pemerintah Indonesia membuat banyak penggemarnya bertanya-tanya: sebenarnya, mulai kapan Roblox akan diblokir?
Roblox bukan sekadar game, melainkan sebuah platform virtual dan pengembang metaverse.
Pengguna dapat merancang permainan mereka sendiri, mempersonalisasi avatar, serta berinteraksi dengan pemain lain di dunia virtual.
Jenis permainannya beragam, mulai dari petualangan, simulasi, hingga permainan sosial yang santai.
Kebebasan berkreasi ini membuat Roblox digemari jutaan pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Namun, popularitas ini justru diiringi kekhawatiran pemerintah terhadap potensi dampak negatif, terutama bagi anak-anak.
Polemik pemblokiran Roblox mencuat setelah pemerintah menyoroti adanya konten yang diduga memuat unsur kekerasan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah siap mengambil langkah tegas jika konten di Roblox melewati batas.
“Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan memengaruhi perilaku adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan (diblokir),” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 5 Agustus 2025.
Menurutnya, keputusan seperti ini tidak hanya berlaku untuk Roblox, tetapi juga game online lain yang memuat unsur kekerasan.
Pemerintah, kata Prasetyo, ingin melindungi generasi muda dari pengaruh buruk yang bisa merusak perilaku mereka.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, juga menyarankan anak-anak tidak bermain Roblox.
Menurutnya, beberapa permainan di platform ini mengandung adegan kekerasan dan kata-kata yang tidak pantas.
Ia juga mengingatkan bahwa anak-anak sering meniru perilaku dalam game.
Kebiasaan ini, jika melibatkan kekerasan, bisa berdampak pada perkembangan emosional dan perilaku.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menilai Roblox sebaiknya dihentikan jika terbukti berdampak negatif.
Ia mengakui adanya kekhawatiran dari orang tua terkait kebiasaan anak bermain game ini.
“Kalau anak-anak udah main itu (Roblox), kayaknya lupa makan, lupa waktu,” kata Arifah.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa keputusan harus diambil berdasarkan kajian mendalam, bukan tergesa-gesa.
Hingga kini, belum ada tanggal pasti kapan Roblox akan diblokir. Semua masih bergantung pada hasil kajian pemerintah, khususnya terkait konten yang dianggap berisiko terhadap anak-anak.
Artinya, selama belum ada keputusan final, Roblox masih dapat diakses di Indonesia.
Namun, isu ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak.
Membatasi durasi bermain game, memilih permainan yang aman, dan mengarahkan anak ke konten edukatif adalah langkah bijak yang bisa dilakukan.
Roblox memang menawarkan dunia virtual yang kreatif dan seru, tetapi juga perlu diimbangi dengan pengawasan agar pengguna, terutama anak-anak, tidak terpapar konten yang berpotensi berbahaya.
Pemerintah masih memantau dan menilai apakah Roblox layak diblokir atau tidak. Sampai ada keputusan resmi, yang terpenting adalah bijak dalam bermain.***