SERAYUNEWS – Akhir-akhir ini, game online yang sangat nge-trend di kalangan semua usia, baik anak kecil, anak sekolah, mahasiswa, maupun orang yang sudah bekerja, adalah game Roblox.
Meski Roblox kerap dikaitkan dengan banyak kontra, di Kota Solo, Wali Kota Respati Ardi justru membuka ekstrakurikuler berbasis Roblox di sekolah menengah pertama (SMP).
Kegiatan ini kabarnya akan dimulai pada Rabu, 11 September 2025, pukul 14.30–16.30 WIB di Solo Technopark.
Pemerintah Kota Solo membuka ekstrakurikuler dengan nama Edublox (Edukasi Lewat Roblox). Program ini diluncurkan karena edukasi dianggap harus mengikuti perkembangan zaman.
Tak heran, ratusan siswa SMP langsung mendaftarkan diri. Awalnya, kuota setiap kelas hanya dibatasi untuk 20 siswa.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Solo juga menegaskan bahwa edukasi lewat game online Roblox yang kini tengah viral ini akan tetap diawasi oleh guru pendamping.
Tujuannya agar siswa lebih fokus ke sisi positif dan mendapatkan nilai edukatif dari game tersebut.
Salah satu hal yang diharapkan dari mengikuti ekstrakurikuler Edublox ini adalah siswa dapat melatih kreativitas serta membangun imajinasi mereka.
Secara keseluruhan, langkah Kota Solo meluncurkan ekstrakurikuler Edublox untuk SMP merupakan inovasi menarik dalam dunia pendidikan di era digital.
Dengan menggabungkan unsur game yang selama ini dipandang negatif dengan pendekatan edukatif serta pengawasan yang baik, program ini memiliki potensi untuk:
Selain itu, keberadaan Edublox juga menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
Di satu sisi, pemerintah daerah dituntut lebih berani mencoba metode baru agar siswa tidak tertinggal dari perkembangan zaman.
Di sisi lain, orang tua kini memiliki opsi tambahan untuk mengarahkan anak agar tetap bisa menyalurkan minat bermain game, namun dalam wadah yang lebih sehat dan terarah.
Beberapa pengamat pendidikan lokal juga menyebut bahwa program ini bisa menjadi percontohan nasional apabila berhasil.
Jika terbukti mampu meningkatkan kreativitas siswa dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda, bukan tidak mungkin kota lain di Indonesia akan meniru langkah Solo.
Hal ini sejalan dengan tren global, di mana platform game seperti Roblox mulai banyak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran interaktif, terutama untuk coding, desain, dan kolaborasi digital.
Namun, tentu saja ada tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah bagaimana memastikan siswa tidak terbawa ke sisi negatif game online, seperti kecanduan atau kurangnya kontrol waktu bermain.
Oleh karena itu, keterlibatan guru pendamping serta dukungan orang tua akan menjadi faktor kunci agar manfaat yang diharapkan bisa tercapai secara maksimal.
Dengan demikian, program Edublox bukan hanya sebatas ekskul biasa, tetapi sebuah langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda yang melek teknologi, kreatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan digital secara positif.
Apabila program ini berjalan konsisten, Solo bisa tercatat sebagai kota pionir yang berhasil mengubah paradigma game online menjadi sarana edukasi, sekaligus inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.