Ronaldo Kwateh pemain Indonesia berdarah Liberia ini berhasil memecahkan rekor sebagai pemain debutan termuda Timnas sepakbola senior Indonesia di usia 17 tahun 3 bulan 8 hari.
Cilacap, Serayunews.com
Ronaldo memecahkan rekor yang sebelumnya dimiliki oleh Asnawi Mangku Alam, yang memulai debut pertama di Timnas sepakbola senior pada usia 17 tahun 5 bulan 17 hari. Remaja pemilik nama lengkap Ronaldo Joybera Kwateh ini memecahkan rekor tersebut pada pertandingan uji coba Indonesia melawan Timor Leste yang digelar Kamis pekan lalu.
Di laga itu, Ronaldo dimainkan pelatih Shin Tae Yong di babak kedua. Tak butuh waktu lama, remaja kelahiran 2004 itu pun langsung menunjukkan tajinya. Dia memberikan assist untuk gol yang diciptakan oleh Ricky Kambuaya. Laga Indonesia vs Timor Leste berakhir 4-1 untuk kemenangan tim Garuda.
Di laga kedua melawan Timor Leste Minggu lalu, Ronaldo pun menjadi starter bagi Timnas Indonesia senior. Padahal dia masih berusia 17 tahun.
Ronaldo Kwateh saat ini bermain untuk Madura United. Tahun ini adalah musim pertamanya di karir senior. Sebelumnya bermain di liga amatir bersama JK United Yogyakarta dan Persib Bandung Junior.
Banyak yang mengira Ronaldo Kwateh merupakan pemain asing yang dinaturalisasi Indonesia. Perkiraan tersebut salah karena Ronaldo Kwateh lahir di Bantul Yogyakarta pada 19 Oktober 2004.
Ronaldo merupakan anak dari pemain asing Roberto Kwateh yang pernah malang melintang di Liga Indonesia era 2000-an. Roberto Kwateh adalah pemain asal Liberia. Sedangkan darah Indonesia Ronaldo berasal dari sang ibu yang bernama Citra Kusumawati.
Bahkan ayah Ronaldo yakni Roberto Kwateh pernah bermain untuk tim kebanggaan masyarakat Cilacap yakni PSCS, di musim 2014 lalu. Roberto pernah menjadi striker yang dipuja para pendukung PSCS Cilacap kala itu. Roberto juga sempat bermain untuk Persibat Batang, PSIM Yogyakarta, Deltras Sidoarjo, PSIS Semarang, Persiba Bantul, hingga Persepar Palangkaraya.
Terlebih Roberto Kwateh sangat dikenali di lapangan dengan rambut keritingnya yang diberi warna kuning. Apalagi, ketajamanan dan pergerakannya di lapangan membuat permainan Roberto sangat menonjol ketika itu.
Dengan begitu pepatah ‘buah jatuh tak jauh dari pohonya’ mungkin sangat tepat bila disandingkan dengan kisah Roberto dan Ronaldo. Dahulu sang ayah menjadi pemain yang diidolakan oleh pendukung di setiap tim yang dibela, kini sang anak menjelma menjadi idola baru di kalangan insan sepakbola Indonesia.