“Harapan kita Masjid Baiturrahman ini akan jadi salah satu ikon dari area Simpang Lima. Tadi sudah dijelaskan desainnya menurut saya bagus banget,” ujar Ganjar.
“Di depan ini ada kolam air, menara diperbaiki dan struktur masjid dikuatkan. Parkir ditata dan kapasitasnya ditingkatkan karena ada _basement_. Pasti dijamin lebih cantik, lebih adem lihatnya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ganjar menceritakan kenangan penuh emosional pada Masjid Baiturrahman Semarang. Masjid itu ternyata tempat Ganjar sering menumpang tidur tatkala masih menjadi mahasiswa.
“Saya punya hubungan emosional dengan masjid ini. Kira-kira tahun 92 saat saya nulis skripsi, penelitian saya itu di Kaligawe. Saya ingat betul, saya tidak punya saudara di Semarang bingung mau nginep di mana. Akhirnya saya tidur di masjid ini,” katanya.
Tak hanya itu, saat menjadi ketua panitia kegiatan di kampusnya, Ganjar juga pernah ke Semarang untuk mencari sponsor. Dan tempat yang digunakan untuk tidur adalah Masjid Baiturrahman.
“Waktu itu beberapa kali tidur di masjid ini. _Nggolek sing ngirit_ (cari yang hemat). Saya enggak tahu, apa dulu waktu tidur saya didoakan ya, hingga sekarang bisa seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Selain kenangan masa lalu itu, putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar juga lulusan SD Isriati. SD itu juga berada di kompleks Masjid Baiturrahman.
“Jadi melihat sudut-sudut di masjid ini, saya tidak asing. Hari ini mulai dibagun, mudah-mudahan lebih baik, lebih manfaat dan orang akan ibadah lebih semangat,” ucapnya.
Disisi lain, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Didiet Arief Akhdiat mengatakan, renovasi dan penataan Masjid Baiturrahman ditargetkan selesai pada Agustus 2022 mendatang.
“Pekerjaan meliputi beberapa aspek, seperti penguatan struktur masjid, penguatan struktur menara, penataan bagian depan masjid, perbaikan interior masjid, pembangunan gedung MUI, basement parkir, perbaikan sekolah dan lainnya,” ucapnya.