SERAYUNEWS – Rukun Islam merupakan alaman yang wajib dikerjakan setiap umat muslim. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, memahami rukun Islam adalah suatu kewajiban.
Adapun pokok-pokok ajaran Islam tersebut antara lain mengucapkan kalimat syahadat, mengerjakan salat, mengeluarkan zakat, menjalankan puasa di bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu.
Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penting bagi setiap muslim untuk memahami makna rukun Islam. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan dan dalil-dalil yang mendasari rukun Islam.
Rukun iman dan rukun Islam adalah dua hal yang sangat mendasar dalam agama Islam. Keduanya wajib diketahui oleh seluruh umat muslim karena merupakan pedoman dalam menjalankan kehidupan beragama.
Rukun iman berisi 6 hal yang menjadi dasar dalam beragama, mencakup apa saja yang harus dipercaya atau diimani oleh umat Islam. Adapun 6 hal yang harus dipercayai oleh umat Islam, yaitu:
Sementara itu, rukun Islam berisi ibada-ibadah yang menjadi kewajiban umat Islam sehari-hari. Adapun 5 poin dalam rumah Islam yang harus dilakukan oleh umat Islam, yaitu:
Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bentuk pengakuan dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah SWT.
Dalil tentang syahadat terdapat dalam surat Al-A’raf ayat 158, yang berbunyi:
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ࣙالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِوَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan selain Dia, serta Yang menghidupkan dan mematikan. Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak pandai baca tulis) yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya). Ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk.”
Rukun Islam yang kedua adalah salat. Adapun salat wajib lima waktu yang harus dikerjakan seorang muslim terdiri dari salat subuh, zuhur, ashar, maghrib, dan isya.
Dalil tentang kewajiban salat dijelaskan pada surat An-Nisa ayat 103, yang berbunyi:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”
Rukun Islam yang ketiga adalah menunaikan zakat. Adapun tujuan zakat sendiri yaitu untuk membersihkan harta dan jiwa. Dalam Islam, zakat terdiri dari dua macam, yakni zakat fitrah dan zakat mal.
Dalil tentang zakat dijelaskan pada surat At-Taubah ayat 60, yang berbunyi:
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
Rukun Islam yang keempat adalah puasa, adapun puasa yang diperintah dan diwajibkan yaitu puasa Ramadhan. Puasa sendiri artinya menahan hawa nafsu yang dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Dalil tentang puasa terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Rukun Islam yang kelima adalah hai bagi yang mampu. Adapun, mampu di sini yaitu mampu dalam biaya dan fisik. Oleh karena itu, menunaikan ibahan haji di tanah suci adalah wajib bagi umat Islam yang mampu.
Dalil mengenai ibadah haji dijelaskan pada surat Ali-Imran ayat 97, yang berbunyi:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”