Meskipun demikian, masih ada rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian air di dalam rumah mencapai 30-80 cm. Sehingga warga masih bertahan di pengungsian.
Warga yang masih bertahan ini diantaranya dari Dusun Karag Desa Gentasari yang mengungsi di MI Muhammadiyah Gentasari sebanyak 100 jiwa dan di tanggul Kali Tipar sebanyak 231 jiwa.
Sedangkan untuk Desa Mujur Lor, ribuan rumah terdampak dan ada sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) dengan 200 jiwa di Dusun Rawaseser, 1763 jiwa atau 555 KK di Dusun Pecangakan. Sedangkan yang masih bertahan di pengungsian sebanyak 165 jiwa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan, ada dua desa lainnya yang juga ikut tergenang di Kecamatan Kroya, yakni Desa Mujur ada sebanyak 695 warga dan Desa Kedawung ada sebanyak 23 KK yang tergenang.
“Untuk Desa Mujur belum ada yang terdampak, dan kalau Desa Kedawung, genangan diakibatkan limpasan air dari Desa Mujur Lor,” katanya, Rabu (28/10/2020).
Dirikan Dapur Umum Untuk Pengungsi
Adanya pengungsian di beberapa titik, membuat BPBD CIlacap bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap mendirikan dapur umum untuk suplai makanan bagi para pengungsi.
Ada tiga titik dapur umum yang berada di Desa Mujur dari PKK Kabupaten Cilacap, Balai Desa Mujur Lor menggunakan mobil dapur milik BPBD dan tempat pengungsian di MI Muhammadiyah Gentasari Kroya, menggunakan mobil dapur milik Kemensos.
“Kita sudah mendirikan dapur umum, untuk menyiapkan makanan bagi para pengungsi. Karena warga belum bsia beraktifitas seperti biasa, memasak dan lainnya di rumah,” ujarnya.
Dapur umum tersebut menyiapkan makanan pagi, siang dan malam, dengan porsi secara keseluruhan sekitar 1.000 bungkus. Dengan adanya dapur umum ini akan meringankan beban masyarakat agar tidak perlu lagi memikirkaan terkait dengan makanan.
BPBD, TNI Polri dan juga para relawan juga masih akan tetap siaga serta waspada, pasalnya hujan masih berpotensi terjadi.