
SERAYUNEWS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banyumas kembali jadi sorotan positif! Lembaga ini membuka Program Rehabilitasi Tahun 2025 yang digagas untuk membantu para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pulih dari ketergantungan narkotika dan kembali ke jalan yang benar, Senin (10/11/2025).
Program ini dijalankan atas kolaborasi apik antara Rutan Banyumas dan Pondok Pesantren Tadzkirotul Ikhwan, yang siap mendampingi warga binaan secara spiritual, mental, dan sosial.
Kepala Rutan Banyumas Anggi Febiakto dalam sambutannya menegaskan, program ini bukan sekadar rutinitas pembinaan. Selain itu, sebagai bentuk nyata komitmen Rutan Banyumas dalam mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menciptakan sistem pembinaan yang humanis dan berorientasi pada perubahan perilaku.
“Melalui program ini, kami ingin memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan, serta membangun semangat hidup baru agar siap kembali ke masyarakat dengan karakter yang lebih baik dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rutan Banyumas dan PP Tadzkirotul Ikhwan. Dalam kerja sama ini, pihak pesantren akan aktif memberikan bimbingan spiritual, konseling keagamaan, dan pendampingan intensif selama proses rehabilitasi.
Pengasuh Pondok Pesantren Tadzkirotul Ikhwan, Muhammad Nuh, menyampaikan dukungannya penuh semangat. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap turun langsung membantu warga binaan agar bisa pulih dan diterima kembali oleh masyarakat.
“Kami mensupport dan akan membersamai mereka secara mentalitas, sosial pemasyarakatan, dan spiritualitas dalam program rehabilitasi ini, agar para warga binaan dapat memperoleh kembali kepercayaan diri mereka dan diterima oleh masyarakat setelah keluar dari rutan. Maka kami akan berusaha memberikan dorongan spiritual dan mental kepada teman-teman warga binaan, insyaallah kami akan berusaha sepenuh hati untuk mereka,” kata dia.
Tak hanya pihak rutan dan pesantren, para peserta rehabilitasi pun tampak tersentuh. Salah satu warga binaan yang mengikuti program ini bahkan menyampaikan rasa terima kasih mendalam.
“Saya merasa bersyukur bisa ikut dalam program ini. Semoga melalui bimbingan dan pembinaan ini, saya bisa memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ujarnya.
Melalui program ini, Rutan Banyumas berharap bisa terus membangun lingkungan pembinaan yang produktif, religius, dan berorientasi pada pemulihan warga binaan.
Tak sekadar menebus kesalahan, tetapi juga membuka jalan baru menuju perubahan dan harapan.