SERAYUNEWS – Upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia, tidak hanya milik sebagian kalangan saja. Bahkan tidak hanya di tempat resmi seperti lapangan saja, di Desa Pandanarum Banjarnegara upacara 17 Agustus berlangsung dengan suasana yang berbeda.
Uniknya, peserta upacara tidak mengenakan seragam resmi kenegaraan. Bahkan, petugas upacara merupakan sekelompok kuli bangunan yang sedang bekerja merehab gedung SDN 1 Pandanarum.
Para petugas upacara ini, tampak lancar menjalankan tugasnya tanpa mengurangi kekhidmatan upacara tersebut. Sebagai pembina upacara adalah ketua komite sekolah, pemimpin uapcara merupakan tukang batu bernama Sukir dan pembaca teks proklamasi dari guru sekolah tersebut.
Ketua komite sekolah, Santo mengatakan, awalnya pada tanggal 17 Agustus 2024 kerja akan libur. Tapi ternyata para pekerja dan komite sekolah, justru malah ingin menggelar upacara di sekolahan dengan kondisi seadanya.
“Awalnya, kami ragu apakah pekerja mau upacara. Justru malah para pekerja yang meminta jadi petugas, kecuali pembawa acara dan pembaca teks proklamasi dari anggota komite yang lancar membaca,” katanya.
Menurut Santo, rasa nasionalisme dan patriotisme harus tetap terjaga. Ini bukti bahwa masyarakat masih memilik jiwa nasionalisme. Bahkan, pekerja minta berlatih tata cara bertugas sebelum upacara resmi.
Akhirnya, upacara detik-detik proklamsi berhasil berlangsung lancar tanpa ada kesalahan. Peserta upacara juga tampak semangat mengikuti jalannya upacara.
“Selesai upacara, pekerja bangunan kembali bekerja. Dan ini akan menjadi kenangan atau bahkan nostalgia bagi semua pekerja. Mereka jadi mengingat saat dulu sekolah,” katanya.