SERAYUNEWS – Setiap orang tentu ingin menjalani 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan kondisi sehat supaya memperbanyak ibadah, terutama di malam-malam ganjil yang diyakini sebagai Lailatul Qadar.
Namun, takdir Allah SWT tidak bisa ditebak karena ada kalanya seseorang justru jatuh sakit di penghujung bulan suci ini.
Meski tampak sebagai ujian, Syekh Ali Jaber justru memberikan pandangan berbeda mengenai sakit di 10 hari terakhir Ramadhan.
Menurut dia, sakit di waktu ini bukanlah musibah semata, melainkan ada makna yang lebih dalam dan bahkan membawa keberkahan bagi orang yang mengalaminya.
Lalu, apa sebenarnya hikmah di balik sakit menjelang akhir Ramadhan? Berikut penjelasannya.
Dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa orang yang sedang sakit memiliki keistimewaan dalam berdoa.
Kesulitan dan penderitaan yang dialami seseorang saat sakit membuatnya lebih khusyuk dalam memohon kepada Allah SWT.
“Doa orang yang sakit lebih terkabul daripada orang yang sehat,” ucapnya tak lama ini.
Dengan kata lain, sakit bisa menjadi kesempatan emas untuk memperbanyak doa, terutama di 10 hari terakhir Ramadhan.
Ini adalah waktu yang penuh keberkahan, sehingga permohonan yang dipanjatkan dengan tulus bisa lebih mudah diterima oleh Allah SWT.
Selain doa yang lebih mudah terkabul, sakit juga memiliki hikmah lain, yaitu penghapusan dosa-dosa.
Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami sakit, khususnya di akhir Ramadhan, akan dihapuskan berbagai dosanya.
Jadi, saat seorang mukmin sakit dan bersabar, dosa-dosanya bak berguguran.
Ini menjadi bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya agar ia kembali dalam keadaan yang lebih bersih setelah Ramadhan usai.
Hikmah lain dari sakit di akhir Ramadhan adalah Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya: “Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya atau dengannya dihapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim no. 2572)
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap musibah, sekecil apa pun, akan membawa kebaikan bagi seorang mukmin.
Dan ketika seseorang mengalami sakit di penghujung Ramadhan, ia sebenarnya sedang diberikan kesempatan untuk mendapat pahala tambahan dan penghapusan dosa-dosa masa lalu.
Jadi kesimpulannya, arti sakit di 10 hari terakhir Ramadhan adalah akan dikabulkan doanya, dosa-dosa dihapuskan, dan derajatnya dinaikkan oleh Allah SWT.
Meski memang terasa berat, kini diketahui bahwa ada banyak hikmah yang bisa didapatkan apabila jatuh sakit di penghujung bulan Ramadhan ini.***