SERAYUNEWS – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, pertanyaan seputar pelaksanaan salat Id kembali mencuat di kalangan umat Islam. Salah satu yang paling sering ditanyakan adalah: Apakah salat Id boleh dilakukan di rumah?
Pertanyaan ini kerap muncul dari masyarakat yang menghadapi keterbatasan, seperti sedang sakit, memiliki anggota keluarga lanjut usia, cuaca ekstrem, atau tinggal jauh dari lokasi pelaksanaan salat Id berjamaah di lapangan atau masjid.
Salat Idul Adha merupakan salah satu ibadah utama pada hari raya kurban, yang sangat dinantikan oleh umat Muslim. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan atau kesempatan untuk mengikuti salat secara berjamaah di tempat umum.
Salat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad, yakni sunah yang sangat dianjurkan, namun tidak bersifat wajib. Anjuran ini berdasar pada hadis-hadis sahih, termasuk yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menyebut bahwa Rasulullah SAW secara rutin melaksanakan salat Id bersama umat Muslim.
Karena sifatnya yang tidak wajib, para ulama memberikan kelonggaran bagi mereka yang memiliki udzur atau halangan syar’i. Dalam kondisi tertentu, salat Id tetap dapat dilaksanakan secara mandiri di rumah, baik secara individu (munfarid) maupun berjamaah bersama keluarga.
Pelaksanaan salat Id di rumah sama seperti di masjid atau lapangan, yakni:
Jika salat dilakukan sendiri, khutbah tidak diwajibkan. Namun jika dilaksanakan berjamaah bersama keluarga, khutbah boleh disampaikan oleh kepala keluarga, meski bukan syarat sah salat.
Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) menyatakan bahwa pelaksanaan salat Id di rumah sah dan diperbolehkan, khususnya jika ada udzur syar’i.
“Jika ada udzur syar’i, seperti sakit atau kondisi cuaca ekstrem, salat Id di rumah adalah sah dan tidak perlu merasa terbebani,” jelas Dirjen Bimas Islam.
Dengan penegasan ini, masyarakat yang tidak bisa hadir ke tempat umum tetap dapat menunaikan ibadah salat Id dengan tenang dan khusyuk, tanpa harus meninggalkan nilai spiritual dan syiar hari raya.