SERAYUNEWS– Isu lingkungan dinilai masih menjadi masalah krusial dalam tata kelola destinasi wisata, khususnya di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Minimnya fasilitas dan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan, masih menyisakan permasalahan sampah di sejumlah destinasi wisata.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo memandang perlu adanya pelatihan kebersihan lingkungan, sanitasi dan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata. Hal itu untuk mendukung agar pengelola wisata terus meningkatkan kualitas lingkungan di tempatnya.
Sekitar 40 pengelola wisata di Kabupaten Wonosobo turut dilibatkan dalam pelatihan yang dilaksanakan tiga hari, sejak tanggal 12-14 September 2023. Mereka mengikuti paparan materi dari pukul 08.00-16.00 WIB. Setiap hari ada praktik dan pendampingan pengerjaan tugas kelompok untuk kepentingan peserta.
Untuk penyampaian materi dilakukan secara in class bertempat di Tambi Tea Resort, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Sementara untuk kunjungan study komparasi atas kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah di destinasi pariwisata dilakukan di Desa Wisata Tuksongo, Magelang.
Melalui pelatihan itu, pihak Disparbud Wonosobo berkomitmen meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dan desa wisata. Diharapkan, nantinya kebersihan lingkungan, sanitasi, dan pengelolaan sampah di daya tarik wisata dan desa wisata semakin bagus.
Hal itu juga sebagai sarana daya dukung kepariwisataan pada pilar sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif. Yakni melalui program pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekraf tingkat dasar. Pelatihan dibiayai DAK Non Fisik Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2023.
Dengan meningkatnya kualitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif inilah yang diyakini secara langsung akan menentukan mutu produk dan layanan wisata. Artinya peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu kunci untuk memenangkan persaingan global yang semakin kompetitif.