
SERAYUNEWS-Sebagai bekal kemandirian, sejumlah santri serta alumni Pondok Pesdantren di Kabupaten Banjarnegara mendapatkan pelatihan pembuatan pakan ikan yang dilaksanakan di Ponpes Tahfidzul Quran Roudhotul Quran, Banjarnegara, Rabu (10/12/2025).
Pelatihan pakan ini merupakan hasil kerjasama Santri Gayeng Nusantara (SGN) Banjarnegara dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah. Uniknya, pakan ikan yang dibuat oleh para santri ini berbahan dasar eceng gondok.
Kolaborasi ini hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan keahlian kewirausahaan berbasis potensi lokal. Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren sekaligus memberikan keterampilan baru bagi para santri.
Koordinator pelaksana kegiatan pelatihan Ags Ulinuha (Gus Ulin) menyebutkan bahwa, dalam pelatihan ini, eceng gondok yang selama ini dikenal sebagai gulma air dan kerap menjadi masalah di berbagai perairan. Tanaman ini tumbuh cepat dan sering menutup permukaan sungai maupun embung, sehingga dianggap mengganggu ekosistem.
“Melalui pelatihan ini, para santri diajarkan cara mengolah tanaman tersebut menjadi pakan ikan yang bernilai ekonomis. Eceng gondok dipilih karena mudah ditemukan di wilayah Banjarnegara, sehingga biaya produksi pakan ikan dapat ditekan,” katanya.
Eceng gondok memiliki kandungan serat dan nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku jika diolah dengan benar. Pada sesi praktik, santri diperkenalkan cara pembersihan bahan, proses pengeringan, fermentasi, hingga pencampuran dengan bahan tambahan untuk meningkatkan kandungan protein.
Ketua SGN Jawa Tengah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghifiliin Banjarnegara, KH Muhammad Chamzah Hasan menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali santri dengan keterampilan yang dapat digunakan setelah lulus dari pesantren.
“Santri tidak hanya fokus mengaji dan belajar agama, tetapi juga harus memiliki bekal keterampilan hidup. Mengolah eceng gondok menjadi pakan ikan ini adalah peluang usaha yang menjanjikan, apalagi kebutuhan pakan ikan di Jawa Tengah cukup tinggi,” katanya.
Ia berharap, keterampilan ini dapat menjadi pintu masuk bagi para alumni pesantren untuk membangun usaha kecil, baik secara individu maupun kelompok, sehingga santri memiliki peluang ekonomi yang lebih luas.
Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Candra Yuliawan yang hadir dalam kegiatan tersebut menyebutkan bahwa pelatihan berbasis potensi lokal merupakan salah satu program strategis untuk menekan angka pengangguran.
“Kami mendorong pelatihan yang aplikatif dan mudah diterapkan di lingkungan masyarakat. Eceng gondok tersedia melimpah di Banjarnegara. Jika diolah menjadi pakan ikan, nilai ekonominya bisa meningkat dengan signifikan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa para peserta akan diberikan pendampingan lanjutan jika ingin mengembangkan usaha secara mandiri.