SERAYUNEWS-Kondisi ratusan santri Pondok Pesantren Modern Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara yang mengalami keracunan kini sudah mulai membaik. Bahkan saat ini tinggal menyisakan dua santri yang masih dirawat di Puskesmas 1 Rakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr Latifa Hesti Purwaningtyas mengatakan, musibah dugaan keracunan yang dialami 146 santri pada, Senin (15/9/2025) sudah mendapatkan penanganan tim medis. Bahkan, semua santri sudah dinyatakan sehat dan kembali ke Pondok Pesantren.
Sebelumnya, 34 santri yang sempat mendapatkan rawat inap juga sudah dipulangkan, hanya saja pada Selasa (16/9/2025) malam, ada dua santri yang kembali ke Puskesmas karena kembali mengalami gejala yang sama. Sehingga, dua santri ini kembali mendapatkan perawatan di Puskesmas.
“Sebenarnya pada Selasa kemarin semua santri yang dirawat sudah pulih semua dan kembali ke Pesantren, hanya saja malam tadi ada dua santri yang kembali ke Puskesmas 1 Rakit. Sehingga, tim medis kembali memberikan perawatan pada dua santri tersebut,” katanya.
Menurutnya, meski semua santri sudah menjalani rawat jalan, petugas medis dari Puskesmas tetap melakukan pemantauan terhadap santri yang sebelumnya diduga mengalami keracunan makanan.
“Untuk memastikan penyebabnya, kami masih menunggu hasil laboratorium yang dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi. Ada beberapa sampel yang kami kirim, termasuk makanan yang diduga menjadi penyebab para santri ini mengalami gejala mual hingga muntah,” katanya.
Seperti diketahui, diduga karena mengalami keracunan, ratusan santri dari Pondok Pesantren di Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara mengalami pusing, mual hingga muntah. Ratusan santri ini langsung mendapatkan penanganan dari Puskesmas.
Diperoleh informasi, kejadian tersebut bermula pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Sejumlah santri dari Pondok Pesantren Modern di Desa Pingit, Kecamatan Rakit mendatangi Puskesmas 1 Rakit. Sebagian besar mereka mengalami demam, pusing, mual, nyeri perut, hingga muntah.
Awalnya, hanya 34 anak yang mengalami gejala seperti keracunan. Jumlah tersebut terus bertambah hingga jumlah pasien mencapai 146 anak yang mendapatkan perawatan mulai dari Puskesmas 1 Rakit, Puskesmas Mandiraja, Puskesmas Wanadadi, hingga RSUD Banjarnegara.