Cilacap serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan mengatakan, bahwa pihaknya sudah monitoring dan sosialisasi ke peternak, pengepul dan rumah penyembelihan hewan (RPH), untuk mengantisipasi penyebaran PMK yang dapat menjangkit, khususnya hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, kerbau, babi dan sejenisnya.
“Alhamdulillah ternak-ternak tersebut di Cilacap masih aman, karena kita sudah antisipasi dan terjun ke lapangan, untuk mewaspadai pergerakan sapi dan kondisi sapi yang ada di Cilacap,” ujar Susilan saat ditemui Jumat (13/5).
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait PMK yang termasuk dalam kategori virus yang mudah dan cepat dalam penularannya. Untuk itu, sementara ini pihaknya menghentikan pengadaan sapi maupun kambing dari luar daerah termasuk wilayah yang sudah terjangkit.
Agar pengawasan lebih maksimal, pihaknya juga menyosialisasikan tanda-tanda hewan yang terjangkit PMK, bekerjasama dengan Polri, TNI, Karantina serta berbagai pihak lainnya termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) di Cilacap.
Adapun diantara gejala PMK yang menyerang ternak yaitu mengalami demam tinggi, sulit makan, ada kepincangan, lesi di mulut (sariawan), dan ambruk, serta air liur banyak hingga berbusa.
“Jika hewan yang terserang berat badannya turun dan kondinya kurus, sulit berjalan sehingga harga jualnya pun akan anjlok, sebaiknya bagian yang terjangkit untuk tidak dikonsumsi,” ujarnya.
Dari populasi hewan yang ada di Cilacap tercatat sapi sebanyak sekitar 14.458 ekor, kambing 159.943 ekor dan domba sebanyak 37.269 ekor. Dinas juga pastikan jumlah tersebut mencukupi kebutuhan daging hingga Iduladha.
Adapun untuk pencegahan PMK, masyarakat dihimbau untuk memperhatikan sanitasi atau kebersihan kandang ternak, memberikan pakan yang bergizi dan segera melapor jika ada tanda gejala PMK pada hewan ternak.
“Himbauan meningkatkan sanitasi, meningkatkan gizi pakan ternak, kalau ada tanda-tanda supaya segera ke petugas di lapangan, Puskeswan ataupun ke Kantor Dinas Pertanian,” ujarnya.