Cilacap, serayunews.com
Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius karena Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). LSDV merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan jenis sapi dan kerbau.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Slamet Sugino memberikan penjelasan. Dia mengatakan, penyakit LSD terdeteksi menjangkit sapi di wilayah Cilacap pada awal tahun 2023 ini.
“Pertama terdeteksi Februari 2022 di Riau Sumatra dan menyebar, dan awal tahun 2023 terdeteksi di Cilacap. Tanda penyakit adalah dengan benjolan di bawah kulit. Untuk persebaran penyakit ini melalui vektor lalat, penyebarannya berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK),” ujarnya, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: [insert page=’waspada-wabah-lumpy-skin-disease-masuk-purbalingga-peternak-terancam-rugi-besar’ display=’link’ inline]
Slamet mengatakan, hingga saat ini terlaporkan ada 27 kasus ternak sapi yang terkena LSD di Cilacap. Persebarannya di beberapa wilayah seperti Wanareja terdapat 16 ekor, Majenang 1 ekor, Kedungreja 1 ekor. Lalu, Gandrungmangu 1 ekor, Kawunganten 3 ekor, Adipala 2 ekor, Kroya 2 ekor, dan Binangun 1 ekor.
“Dari 27 ekor terjangkit LSD, ada 21 ekor yang sembuh, dan 6 belum sembuh. Harapannya yang 6 segera sembuh dan tidak menyebar lagi,” ujarnya.
Adapun cara pencegahannya, lanjut Slamet, dengan membasmi vektor tersebut. Caranya, menjaga kebersihan kandang, kemudian membasmi sarang-sarang lalat pembawa LSD, supaya tidak berkembang biak.
“LSD tidak menular ke manusia, hanya menimbulkan kerugian ekonomi. Otomatis ternak yang terjangkit LSD harganya akan turun dan jika tidak ada penanganan bisa menimbulkan kematian,” terangnya.
Slamet menambahkan, penyakit LSD sembuh dengan pemberian pengobatan yang benar. Sedangkan untuk 6 ekor sapi yang terjangkit LSD dan dalam masa pengobatan petugas yakni di wilayah Binangun, Kroya, Adipala dan Wanareja.
Selain itu, meski stok obat yang tersedia terbatas, pihaknya sedang mengupayakan segera terpenuhi. Sebab, stok obat yang banyak dipersipakan yaitu untuk penyakit PMK karena sempat mewabah di Cilacap.
“Untuk pengobatan LSD stok kita terbatas, karena kemarin yang kami persiapkan obat PMK, namun akan segera ada upaya untuk pemenuhan obatnya,” ujarnya.
Slamet menambahkan, bahwa penyakit LSD tidak berbahaya bagi manusia, untuk itu aman mengonsumsi daging itu. Sedangkan untuk bagian kulit yang terjangkit tidak layak dan sebaiknya tidak dikonsumsi.