SERAYUNEWS–Kisah perjuangan tokoh Muhammadiyah, Buya Hamka yang kekinian dan sangat menginspirasi membuat Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr.Jebul Suroso merasa perlu untuk menyebarkan semangat perjuangan Buya Hamka dengan mengajak beberapa kalangan nonton bareng film Buya Hamka.
“Kita melihat betapa perjuangan tokoh Muhammadiyah ini, meski dilakukan pada masa lalu tetapi tetap kekinian, dakwah yang keren. Film ini juga mengilhami kita semua, dimana sebuah tulisan bisa mengubah pola pikir orang, dimana sebuah roman bisa mengoyak hati dan menumbuhkan semangat,” kata Rektor usai nonton bareng film Buya Hamka, Senin (1/5/2023).
Jebul Suroso mengungkapkan, UMP ingin menghidupkan kembali semangat perjuangan Buya Hamka, sehingga ke depan bisa lahir Buya Hamka-Buya Hamka muda. Menurutnya, melalui pembelajaran karakter yang kuat di UMP, semangat membangun literasi, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air diharapkan akan mampu melahirkan generasi Buya Hamka berikutnya.
“Dinamika perjuangan Buya Hamka ini tidak mulus, bahkan sampai difitnah dan sebagainya. Namun, Buya Hamka mampu membuktikan bahwa beliau merupakan tokoh besar perserikatan Muhammadiyah yang konsisten pada perjuangannya,” ucap Rektor.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, Kyai Tafsir yang ikut nobar di Bioskop Rajawali. Menurutnya, meskipun film sebenarnya belum tuntas, namun sejak awal kisah, sudah banyak hal yang bisa diteladani dari sosok Buya Hamka. Mulai dari semangat nasionalismenya, dakwah modern yang dilakukan dengan cara menulis, memanfaatkan media dan lainnya.
“Buya Hamka ini sosok yang lengkap, beliau berdakwah dengan tidak hanya dibekali kemampuan sebagai orator saja, tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan menulis,” kata Kyai Tafsir.
Film Buya Hamka yang menampilkan aktor Vino G.Bastian ini, berkisah tentang perjalanan hidup seorang sastrawan yang juga merupakan ulama, Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal Buya Hamka. Film ini mengisahkan perjalanan Buya Hamka sejak menjadi pengurus Muhammadiyah, kemudian kiprahnya sebagai penulis sastra, hingga perjalanannya menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah. Melalui tulisannnya pada waktu itu, Buya Hamka menekankan tentang pentingnya persatuan untuk menghadapi penjajah.