Pemkab Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rainbow Motor Builder (RMB) selaku konsultan desain dan assembling motor listrik. Targetnya, Desember 2022 sudah ada produk sepeda motor listrik buatan putra Tanah Perwira.
Purbalingga, serayunews.com
Kepala Disperindag Purbalingga, Johan Arifin menyampaikan, target produksi sepeda motor listrik di Purbalingga bukan produksi massal. Nantinya, produksi di Purbalingga lebih pada pembuatan sparepart dan asesoris kendaraan listrik.
“Target kita bukan produksi massal secara besar-besaran seperti pabrikan, tapi lebih ke modifikasinya,” kata Johan, Minggu (2/10/2022).
Dia menjelaskan, Purbalingga menjadi gudang para perajin knalpot. Produknya, sudah tersebar di berbagai penjuru dunia. Secara kualitas, sudah tidak diragukan lagi. Namun, ketika mulai disosialisasikan penggunaan motor listrik, perlu adanya langkah antisipasi.
“Ketika nanti saatnya sudah secara masif penggunaan motor listrik, tentu ada efek bagi perajin knalpot, maka sejak awal sudah harus bersiap. Salah satunya dengan mulai membuat aksesoris sepeda motor listrik,” katanya.
Adanya kampanye penggunaan motor listrik, maka di situ ada peluang untuk Purbalingga. Selain banyak perajin logam, di Purbalingga juga ada sumber daya manusia (SDM) yang menguasai desain.
“Dibentuk tim Kerja, ada 25 orang, dari unsur Dinperindag, IKM Purbalingga serta SMK YPT 1 Purbalingga. Dalam tim kerja ada Pokja Frame, Pokja Body, Pokja Electrical, serta Pokja Painting dan Finishing,” kata Johan.
Tim kerja ini, akan bekerja selama dua bulan dengan target tiga unit pada Desember 2022 yang akan dipamerkan di Purbalingga Expo. Motor listrik produk assembling, harapannya khas produk Purbalingga baik desain maupun aksesorisnya.
“RMB ciptakan desain ini, khusus untuk Purbalingga dan tidak akan dikeluarkan di lain daerah. Nanti akan kita desain khusus dengan ikon Purbalingga, seperti motif batik khas Purbalingga dan merek yang akan kita sayembarakan,” katanya.