CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Jangan sepelekan perlengkapan keselamatan saat bekerja. Keselamatan bahkan nyawa tergantung dari sabuk keselamatan kerja seperi Full Body Harnes. Dalam beberapa hari terakhir, mereka yang terbiasa bekerja di ketinggian, tewas terjatuh. Seperti yang terjadi pada Jumat (21/7/2017) pagi di sekitar area kantor Pertamina Lubricants Kawasan Induntri Cilacap (KIC).
Seorang pekerja proyek di Kawasan Industri Cilacap (KIC), tewas setelah terjatuh dari rangka bangunan. Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka parah di bagian kepala. Korban yang diketahui bernama Edi Muharno itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Cilacap. Namun naas, pria berusia sekitar 40 tahunan ini menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD RSI Fatimah Cilacap.
Rekan kerja korban, Rianto mengungkapkan , peristiwa itu bermula saat korban hendak memasang baut ke rangka bangunan. Sekitar pukul 10.00 WIB, tiba tiba Edi sudah terjatuh dari perancah (scaffolding), struktur sementara yang digunakan untuk menyangga pekerja dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung.
Menurutnya, korban saat itu sudah mengenakan Harnes (Sabuk Keselamatan), tetapi Rianto tidak mengetahui apakah Harnes tersebut sudah terpasang dengan benar.
“Posisi saya waktu itu di bawah korban tidak melihat ke atas. Tidak tau bagaimana, tiba tiba saja korban dibawah disamping saya. Harnesnya waktu di bawa RSI saja masih terpakai, ” ungkapnya.
Sejumlah pekerja dan petugas keamanan kemudian melarikan korban ke RSI Fatimah. Saat tiba di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Fatimah, korban sudah dalam kondisi tidak sadar. Begitu petugas medis mengecek kondisinya, ternyata korban sudah tak bernyawa.
Keponakan korban, Samingan (32) yang juga bekerja di lokasi tersebut mengatakan, Pamannya sudah bekerja selama tiga bulan di Cilacap. Saat kejadian, Samingan berada di area yang berberda dengan lokasi kerja korban. Setelah dimandikan dan di salati di RSI Fatimah, jenazah korban langsung dibawa ke Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga menggunakan mobil ambulan. Korban meninggalkan tiga orang anak dan satu istri.
“Tidak terlalu tinggi sebenarnya, kurang lebih sekitar enam meter. Saya juga tidak tau persis kronologi kejadian, tau-tau Paman saya dilarikan ke RSI Fatimah,” jelasnya.
Kapolsek Cilacap Tengah AKP Aceng Rohman yang ditemui wartawan di RSI Fatimah menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Saat ini, petugas berada di lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi.
“Kronologi dan penyebabnya masih diselidiki petugas yang berada di TKP,” jelasnya.
Saat serayunews.com menghubungi kembali pada Jumat (21/7/2017) untuk mengkonfirmasi perihal tersebut melalui panggilan telepon dan pesan singkat, Kapolsek belum memberikan jawaban.
Baca Juga :