SERAYUNEWS – Prediksi mengenai jumlah uang ganti rugi untuk desa terdampak pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja pun bermunculan.
Pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja menyebabkan sejumlah desa di beberapa kabupaten tergusur karena akan menjadi rute jalan tol sepanjang 121,75 kilometer ini.
Desa-desa tersebut antara lain berada di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan juga Kebumen, Purworejo.
Melansir dari laman grenggeng.kec-karanganyar.kebumenkab.go.id maka tahap konstruksi akan mulai pada Juli 2024.
Oleh karena itu, masa pembebasan lahan mulai berjalan pada 2023-2024.
Uang Ganti Rugi (UGR) untuk desa terdampak berapa jumlahnya belum di-umumkan secara resmi.
Meskipun demikian, banyak yang menantikan informasi tentang besaran uang ganti rugi tersebut karena penasaran apakah akan menjadi orang kaya mendadak atau tidak.
Menilik dari uang ganti rugi pada pembebasan lahan jalan Tol Jogja-Solo, kisaran UGR yang di-terima oleh warga adalah antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per meter.
Maka, jika dikalikan dengan luas tanah yang di-miliki maka tak sedikit yang menerima UGR dari ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Prediksinya, UGR untuk jalan Tol Cilacap-Jogja juga berkisar atas harga tersebut. Meskipun, banyak faktor yang masih dapat memengaruhi dari mulai lokasi, jenis tanah, dan lain sebagainya.
Saat ini Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Tbk) serta kontraktor sedang mempersiapkan pembangunan ke tahap selanjutnya.
Ada 3 tahap pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja yakni masa pra konstruksi, konstruksi, dan operasional.
Untuk lebih jelasnya maka simak jadwalnya sebagai berikut.
Melansir dari laman grenggeng.kec-karanganyar.kebumenkab.go.id. Tahap konstruksi dalam tiga tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
– Tahap 1 SS Kebumen – Akhir Proyek: Juli 2024 – Juni 2026
– Pada Tahap 2 SS Soempioeh – SS Kebumen: Januari 2026 – Desember 2027
– Tahap 3 JC Cilacap – SS Soempioeh: Janurari 2027 – Desember 2029.
Maka, jika tidak ada perubahan maka rencana pembangunan jalan tol akan mulai pada kuartal 3 (Q3) di tahun 2024 yakni proses konstruksi jalan tol sepanjang 121,75 km.
Jalan Tol Cilacap-Jogja rencananya memiliki 2 junction dan 4 interchange dengan total panjang 121,75 Km dan biaya konstruksi sebesar Rp 24,88 triliun.
Di masa depan, Tol Cilacap–Jogja terkoneksi dengan Jalan Tol Gedebage–Tasik–Cilacap, Jalan Tol Pejagan-Cilacap serta dengan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo.
Lalu, rencananya akan ada 10 simpang susun dengan masing-masing memiliki 2 lajur pada jalan tol yang akan dibangun sepanjang 206,65 Km ini.
Diantaranya Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci), terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km) dan direncanakan akan mampu beroperasi pada tahun 2024.
Demikian informasi tentang prediksi uang ganti rugi atau UGR yang akan di-dapat oleh warga desa terdampak pembangunan jalan Tol Cilacap-Jogja.***