Kroya, serayunews.com
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, pihaknya terus lakukan pendataan dan monitoring terhadap daerah rawan banjir di wilayah UPT BPBD Kroya. Menurutnya, setelah dilakukan monitoring terdapat sejumlah titik genangan baik di jalan maupun di permukiman penduduk. Diantaranya di Desa Mujur Lor di Jalan Raya Buntu Kroya, Dusun Pecangakan, Dusun Karag Desa Gentasari dan Desa Sikampuh.
“Di Desa Sikampuh RT 15 RW 02 ada sembilan rumah tergenang, tinggi air di dalam rumah sekitar lima centi menter itu tadi pagi, sekarang sudah mulai surut tinggal di halaman rumah sekitar 20 cm,” ujar Sugiarto, Kamis (01/07/2021).
Menurut Sugi, Genangan air yang sempat masuk ke rumah warga karena daerah tersebut dekat dengan sungai dan lokasi rumah di dataran rendah, sehingga saat sungai meluap air bisa masuk ke dalam rumah. Selain itu, ditambah dari debit air sawah yang meningkat, sehingga air lama surutnya.
“Belum ada (mengungsi) masih aman, info dari Kadus klep (pintu air) di Gumarang klep delapan dan sepuluh juga sudah dibuka sehingga air mengalir lancar,” ujarnya.
Selain Desa Sikampuh, sejumlah wilayah lain yang rawan banjir yakni Dusun Karag RT 09 RW 06 Desa Gentasari. Dari data petugas, belum ada rumah yang tergenang, namun genangan air ada disekitar rumah dan berdampak sekitar 40 kepala keluarga.
“Kita terus melakukan monitoring, termasuk ke wilayah Nusawungu, semoga disana aman,” ujarnya.
Selain monitoring, UPT BPBD Kroya juga sudah menyediakan sejumlah logistik, mulai dari permakanan kering, tenda, hingga perahu evakuasi.
“Logistik aman, kita siap makanan kering seperti mie, beras, sarden, air mineral, serta perlengkapan tenda pleton, dan dua perahu,” ujarnya.
Meski demikian, BPBD menghimbau kepada masyarakat yang tinggal berada di daerah rawan banjir untuk selalu waspada jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut, bisa berlindung ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari genangan air.