SERAYUNEWS- Knalpot Brong atau bobokan, merupakan sistem pembuangan pada mesin kendaraan yang menghasilkan suara berisik menggelegar.
Suaranya meraung-raung, terutama pada saat kecepatan tinggi atau torsi yang besar. Bagi kelompok tertentu, ada kesan tersendiri dan merasa makin percaya diri saat kendaraannya menggunakan knalpot tersebut.
Bayu, mekanik bengkel SAB Gemuruh Kecamatan Bawang Banjarnegara menjelaskan, sebutan “brong” berasal dari suaranya. Knalpot modifikasi itu, saat sepeda motor hidup akan berbunyi brong dan sesekali muncul ledakan gasnya.
“Memang mudah membuat knalpot brong, tinggal melepas atau mengubah sekat dan bahan peredam di dalam knalpot. Sehingga gas yang keluar dari knalpot, blong dan menghasilkan suara lebih keras, lebih agresif, serta terkesan gahar,” kata Bayu.
Menurut Bayu, alasan menggunakan knalpot brong lebih kepada kepentingan estetika bagi sebagian orang. Sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi penunggangnya, walaupun suaranya bising. Karena menyengat telinga, keberadaannya jadi keluhan warga.
Kerusakan mesin bisa terjadi, karena penerapan knalpot brong. Performa mesin kendaraan lama kelamaan akan berkurang, karena jenis knalpot tersebut tidak terancang secara tepat untuk mesin. Sehingga mengganggu aliran pembuangan gas, hingga mengurangi performa mesin.
Selain itu, juga dapat menyebabkan overheating karena fungsi knalpot tidak efisien dalam mengalirkan gas buang. Banyaknya panas pada sistem knalpot, akan memicu kerusakan pada bagian-bagian terkait lainnya seperti klep, piston, cincin piston, dan lainnya.
“Penggunaan pipa knalpot yang tidak tepat, mempengaruhi kinerja katup pada mesin motor. Sebab, aliran gas buang menjadi tidak terkendali atau pembakaran tidak merata. Tekanannya jadi tinggi, selanjutnya dapat mengurangi kompresi dan mengganggu siklus kerja mesin secara keseluruhan,” katanya.
Jika mesin tidak dapat mengeluarkan bahan bakar dengan baik, efisiensi pembakaran akan menurun. Itu berarti mesin perlu menggunakan lebih banyak bahan bakar, untuk menghasilkan daya yang sama.
“Knalpot yang tidak sesuai dengan mesin, dapat menyebabkan pembakaran yang tidak efisien dan penggunaan bahan bakar yang lebih banyak atau boros BBM,” katanya.