SERAYUNEWS- Bagi emak-emak, tentu sudah tidak asing dengan daun salam. Daun tersebut hampir pasti akan selalu ada di kotak bumbu dapur, karena menjadi bagian dari penyedap masakan.
Namun siapa kira, daun salam juga banyak mengandung manfaat yang bisa untuk terapi penyakit tertentu.
Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti), dr. Agus Ujianto Msi. Med. SpB mengatakan, daun salam sering jadi bahan pelengkap masakan.
“Ciri khas daun ini berbau harum, sehingga sering untuk menambah aroma masakan dan biasanya pemakaian setelah daun itu kering,” katanya yang juga ahli biomedis lulusan UNDIP.
Di Indonesia, selain sejak nenek moyang memanfaatkannya sebagai penyedap masakan. Pengobatan India kuno (ayurveda) juga sudah menggunakan daun tersebut, karena memiliki kandungan sifat anti kanker, anti inflamasi dan lainnya.
Tanaman ini bernama latin Eugenia Polyantha Wight, nama ilmiah lain Syzygium polyantha Wight dan Eugenia lucidula Miq. Tanaman yang termasuk suku Myrtaceae ini, memiliki nama lain gowok (Sunda), kastolam (Madura), manting (Jawa), dan meselengan (Sumatera).
Menurut dr Agus, daun salam mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa daun salam dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Selain itu, membantu menjaga tekanan darah yang sehat.
“Hasil penelitian menunjukkan kandungan daun salam yaitu Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tanin, Steroid, Terpenoid, Minyak atsiri, Sitral dan Eugenol,” katanya.