SERAYUNEWS – Kemiskinan ekstrem menjadi prioritas penanganan yang sedang dilakukan oleh Pemkab Banyumas. Sekda bakal melakukan evaluasi progres setiap pekan sekali.
“Setiap Senin nanti kita akan melakukan evaluasi progres, dari tiap-tiap OPD yang terkait penanganan kemiskinan ekstrem,” kata Sekda Banyumas Agus Nur Hadie, Jumat (19/07/2024).
Kemiskinan ekstrem di Banyumas masih menjadi peringkat kedua di Provinsi Jateng. Sehingga Pemkab Banyumas terus mengupayakan untuk bisa menurunkan. Hal itu telah dikoordinasikan bersama setiap OPD terkait.
“Saya sebagai Sekda akan mengoordinasikan OPD-OPD agar program sinergi dengan kebijakan Pemerintah,” ujarnya.
Sebagai Sekda, Agus Nur Hadie menyatakan komitmennya untuk turut serta membangun Banyumas. Selain kemiskinan ekstrem, persoalan lainnya yang jadi prioritas penanganan adalah pengangguran. Pemkab telah melakukan sejumlah langkah, di antaranya mengadakan job fair.
“Pengangguran terbuka ini juga harus ditangani serius. Kita sudah melakukan beberapa langkah untuk menguranginya (Pengangguran, red), ” ujarnya.
Agus Nur menambahkan, persoalan lain yang dihadapi adalah penanganan infrastruktur. Meliputi infrastruktur jalan, listrik, dan air. Tahun 2024-2025 akan menjadi hal yang diprioritaskan untuk ditangani.
Wujud komitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut, Pemkab akan melakukan refokusing anggaran dari OPD-OPD.
“Tahun ini sudah sepakat akan dilakukan efisiensi anggaran, nanti ada refokusing dari OPD yang meliputi anggaran operasional, ATK, Konsumsi, dan perjalanan dinas,” kata dia.
Diharapkan, lanjut Sekda, di tahun 2024 di APBD Perubahan sudah bisa untuk mengatasi infrastruktur di wilayah perkotaan. Sedangkan di tahun APBD murni 2025, bisa menyelesaikan di wilayah-wilayah perdesaan.
“Untuk infrastruktur setidaknya dibutuhkan sekitar 400 sampai 500 juta,” kata dia.