SERAYUNEWS– Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro didampingi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan OPD terkait meresmikan relokasi Puskesmas Purwokerto I di Jalan Adipati Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur. Relokasi tersebut dilakukan selain bangunan lama dianggap kurang representatif juga karena kerap banjir.
“Peresmian Puskesmas Purwokerto Timur I adalah langkah nyata Pemkab Banyumas untuk memberikan perhatian terhadap pemerataan pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas pelayanan ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi pada penurunan angka stunting,” kata dia, Rabu (31/1/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Widyana Grehastuti mengungkapkan puskesmas Purwokerto Timur I yang baru ini menempati lahan seluas 2.500 meter persegi. Pembangunannya sendiri menghabiskan anggaran sekitar Rp 5,3 miliar. Bangunan yang baru tersebut mengalami peningkatan yang cukup siginifikan jika dibandingkan bangunan yang lama yang hanya memiliki luas sekitar 1.500 meter persegi.
“Bangunan yang lama memang secara standar pelayanan, bangunan dan luas lahannya sudah tidak memenuhi untuk pelayanan Puskesmas. Sementara Puskesmas Purwokerto Timur I melayani wilayah kota yaitu Kecamatan Purwokerto timur, yang kita tahu kalau kota itu penduduknya banyak dan cukup padat. Sehingga diperlukan sarana fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih memadai,” ujar dia.
Lahan yang baru merupakan lahan bekas Rumah Pemotongan hewan (RPH). Lokasinya hanya sekitar 500 meter dari arah gedung yang lama atau ke arah baratnya yakni masih di Jalan Adipati Mersi. “Kami berharap dengan adanya gedugn baru ini, dengan fasiltias pelayanan kesehatan yang sudah sesuai standar dapat memberikan pelayanan trbaik bagi warga Purwokerto, khususnya Kecamatan Purwokerto Timur,” kata dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, dr Budhi Seitawan mengungkapkan pindahnya gedung dianggap sudah sewajarnya. Sebab, gedung yang lama sudah dibangun sejak tahun 1980-an. “Pada saat itu bisa dibilang paling baik dan representatif tapi begitu masuk tahun 2000 an rupanya sudah semakin sempit, disamping jumlah kunjungan banyak juga jumlah penduduknya otomatis lebih banyak juga. Sehingga dengan kapasitas yang lama rupanya tidak memungkinkan lagi, disamping banjirnya dari zaman dulu juga selalu terjadi sehingga setelah ada pergeseran RPHD, untuk pembanguban Puskesmas ini,” ujarnya.