Cilacap, Serayunews.com
Dengan adanya insiden kebakaran, memaksa pedagang untuk berhenti melakukan aktivitas perdagangan, sehingga dapat mengganggu tingkat ketersediaan komoditas kebutuhan masyarakat secara umum.
Dampaknya baik secara ekonomi maupun sosial dirasakan secara langsung oleh para pedagang dan secara tidak langsung juga dirasakan oleh pelaku kegiatan ekonomi penunjang Pasar Kroya seperti jasa angkutan, jasa parkir dan pedagang lain di sekitar Pasar Kroya yang diperkirakan mencapai 4.600 orang.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Cilacap Umar Said mengatakan, agar aktivitas perdagangan terus berjalan maka dalam waktu dekat ini perlu dilakukan relokasi pedagang Pasar Kroya. Bahkan pihaknya pun telah meninjau secara langsung beberapa titik calon lokasi guna mendirikan pasar darutar.
“Alternatif relokasi untuk aktivitas pedagang yaitu di Terminal Karangmangu dan Lapangan Desa Karangmangu, Kroya,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (29/12/2021).
Ia menjelaskan, adapun setelah dilakukan survei bersama Forkopimcam Kroya, dengan hasil sementara bahwa kedua lokasi tersebut kondisinya cukup kering atau tidak becek sehingga cocok untuk aktivitas berjualan pedagang. Sedangkan jumlah pedagang yang akan direlokasi sebanyak 630 pedagang, rinciannya sebanyak 75 pedagang non sembako dan 555 pedagang sembako.
“Pedagang sembako nanti yang diprioritaskan, untuk pelaksanaannya kami belum bisa dipastikan. Namun yang jelas sesegera mungkin, karena harus mempersiapkan lapak dan fasilitas pendukung lainnya,” tuturnya.
Nantinya, kata dia, lapak akan dibangun semi permanen dan dibagi menjadi tiga klasifikasi, antara lain tipe A, tipe B dan tipe C. Adapun ukuran dari tipe A yakni 3 x 3 meter, kamudian tipe B yakni 2 x 2 meter dan tipe C berukuran 2 x 1,5 meter. Pembagian tersebut berdasarkan kapasitas dan jumlah dagangan dari para pedagang.
“Kami kerja cepat, agar ekonomi bisa berjalan kembali. Terutama alur pasokan barang kebutuhan pokok yang kemarin sempat tersendat saat kebakaran,” jelasnya.