SERAYUNEWS – Baru-baru ini, SMA Negeri 11 Medan menjadi sorotan publik setelah ratusan siswanya menggelar aksi demonstrasi.
Pasalnya, para siswa menuduh kepala sekolah mereka melakukan perundungan dan bullying terhadap siswa.
Aksi protes ini mencerminkan ketegangan yang meningkat antara pihak manajemen sekolah dan para siswa.
Lantas, siapa kepala sekolah SMA Negeri 11 Medan? Simak artikel ini sampai akhir.
Hj. Widiya Ningsih, S.Pd., M.Si., telah menjabat sebagai kepala sekolah SMA Negeri 11 Medan sejak 2022 lalu.
Dalam masa kepemimpinannya, beliau menekankan pentingnya disiplin sebagai modal utama dalam membentuk karakter siswa.
Menurutnya, kedisiplinan di lingkungan sekolah adalah kunci untuk mencetak generasi yang tangguh dan bertanggung jawab.
Namun, pendekatan disiplin yang diterapkan oleh Hj. Widiya Ningsih menuai kontroversi.
Ratusan siswa SMA Negeri 11 Medan melakukan demonstrasi dengan alasan sering dibully oleh kepala sekolah.
Para siswa merasa bahwa tindakan kepala sekolah telah melampaui batas dan berujung pada perundungan.
Selain menyoroti dugaan perundungan verbal, para siswa juga mengajukan beberapa tuntutan lain.
Salah satunya adalah permintaan agar acara perpisahan kelas XII dapat dilaksanakan di luar lingkungan sekolah.
Namun, pihak sekolah menolak dengan alasan kekhawatiran terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi jika acara tersebut digelar di luar.
Selain itu, siswa juga menuntut transparansi dalam pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler.
Menurut Widiya Ningsih, sekolah memiliki sekitar 15 ekstrakurikuler, sehingga anggaran harus dibagi secara proporsional untuk mendukung semua kegiatan tersebut.
Menanggapi aksi demonstrasi ini, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumatera Utara, M. Basir Hasibuan, menyatakan bahwa pihaknya telah mendengar aspirasi dari berbagai pihak, termasuk dari Kepala Sekolah.
Ia menegaskan bahwa Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis, telah mengingatkan Widiya Ningsih untuk menjaga ucapan dan memahami batasan antara teguran dan perundungan.
Kasus dugaan perundungan di SMA Negeri 11 Medan menjadi pengingat bahwa pendekatan disiplin harus dilakukan dengan bijak dan tidak melampaui batas yang dapat merugikan siswa.
Pihak sekolah diharapkan segera mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Demikian profil Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan, lengkap dengan tuntutan para siswa yang melakukan aksi demo.***