SERAYUNEWS – Organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat telah secara resmi mengumumkan susunan kepengurusannya dalam sebuah acara yang digelar pada Kamis, 27 Februari 2025, di Jakarta.
Deklarasi ini menjadi tonggak penting bagi ormas yang dikenal sebagai wadah bagi para pendukung Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam acara tersebut, Anies turut hadir mengenakan jaket oranye, warna yang menjadi identitas organisasi ini.
Pengesahan struktur kepengurusan Gerakan Rakyat untuk periode 2025-2029 telah dilakukan pada 14 Desember 2024, sebagaimana tertuang dalam surat keputusan bernomor 005/DPP-GR/KU-G/XII/2024.
Keputusan ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Safrin Hamid dan Sekretaris Jenderal Muhammad Ridwan.
Dalam acara tersebut, Muhammad Ridwan membacakan susunan kepengurusan yang selanjutnya dilantik secara resmi oleh Ketua Umum Safrin Hamid.
Pelantikan ini juga disaksikan langsung oleh Anies Baswedan sebagai bentuk dukungan moral terhadap gerakan yang terinspirasi dari gagasannya.
Gerakan Rakyat dibentuk dengan semangat perjuangan untuk perubahan dan kemajuan bangsa.
Menurut Yusuf Lakaseng, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sekaligus juru bicara organisasi, ormas ini lahir dari gagasan Anies Baswedan yang menekankan pentingnya pendidikan dan kesejahteraan sebagai pilar utama pembangunan.
Ketua Umum Gerakan Rakyat, Safrin Hamid, menegaskan bahwa organisasi ini adalah rumah bagi para relawan yang ingin terus mengawal gagasan perubahan.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun Anies Baswedan bukan bagian dari kepengurusan, namun pemikiran dan inspirasinya menjadi landasan bagi ormas ini.
Sejak kemunculannya, banyak pihak berspekulasi bahwa Gerakan Rakyat berpotensi berkembang menjadi partai politik yang akan mengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2029.
Beberapa pengamat politik melihat bahwa ormas ini bisa menjadi wadah konsolidasi bagi pendukung Anies yang sebelumnya tersebar dalam berbagai kelompok relawan.
Menurut Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Gerakan Rakyat merupakan “rumah” bagi para pendukung Anies.
Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa banyak tokoh yang sebelumnya aktif dalam tim pemenangan Anies kini bergabung dalam struktur kepengurusan organisasi ini.
Ambang Priyonggo, asisten profesor komunikasi politik di Universitas Multimedia Nusantara, juga mengemukakan pendapat serupa.
Ia menilai bahwa jika ormas ini terus berkembang dan memiliki struktur yang kuat di berbagai daerah, maka tidak menutup kemungkinan akan bertransformasi menjadi partai politik menjelang Pilpres 2029.
Meskipun banyak yang berspekulasi tentang potensi Gerakan Rakyat menjadi partai politik, para petinggi ormas ini menegaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah kerja-kerja sosial untuk masyarakat.
Yusuf Lakaseng menyatakan bahwa terlalu dini untuk membahas perubahan ormas menjadi partai politik.
Menurutnya, Gerakan Rakyat lebih mengutamakan aksi nyata dalam membantu masyarakat daripada membicarakan soal kekuasaan.
Sementara itu, Anies Baswedan sendiri menepis spekulasi bahwa ormas ini akan menjadi kendaraan politiknya di Pilpres 2029.
Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa saat ini fokusnya lebih pada kegiatan sosial dan pendidikan.
“Sekarang kita syukuri bahwa teman-teman yang dulu berjuang dalam berbagai gerakan relawan kini berkumpul dalam Gerakan Rakyat. Sampai situ dulu, saya sendiri akan terus melakukan kegiatan sosial dan pendidikan,” ujar Anies.
Gerakan Rakyat hadir sebagai wadah bagi relawan yang ingin terus mengawal perubahan di Indonesia.
Dengan kepengurusan yang telah disusun dan disahkan, ormas ini siap melangkah ke depan dengan berbagai program sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Meskipun ada spekulasi mengenai potensinya menjadi partai politik, para petinggi organisasi ini menegaskan bahwa tujuan utama mereka saat ini adalah bekerja untuk kepentingan rakyat.
Bagaimana perjalanan ormas ini ke depan, masih menjadi pertanyaan yang menarik untuk diikuti.
***