SERAYUNEWS– Sikirik adalah sebutan untuk buah durian asli Dusun Dirun Desa Singamerta, di Kecamatan Sigaluh Banjarnegara. Menurut seorang petani setempat, Eko, Sikirik memang nama buah durian asli lokal.
“Durian ini pernah menang kontes di Jakarta, sekitar tahun 1995 lalu. Sejak saat itu, durian tersebut mulai berkembang sehingga tahun ini baru mulai berbuah,” katanya, Kamis (22/6).
Durian ini punya ciri-ciri khusus, buahnya panjang dan berisi rata-rata 10 butir atau pongge.
“Rasanya, masih sama seperti dulu yakni tebal, manis pahit, biji kecil dan berwarna kuning dagingnya,” katanya.
Dinamai Sikirik, kata dia, karena menurut cerita, dahulu ada sebatang pohon durian yang sangat besar dan tumbuh di tengah hutan. Saat berbuah, pemilik pohon tidak berani mendekati pohon langsung karena di bawah pohon menjadi sarang anjing hutan.
“Pada saat ada buah yang jatuh, pemilik bersama warga lain bersorak mengatakan “duren kirik ana sing tiba’. Karena banyaknya anak anjing (kirik) di lokasi tersebut, akhirnya dinamai durian sikirik,” kata Eko.
Di Dusun Dirun, kata dia, terdapat kebun durian seluas 114 hektar dengan berbagai macam jenis durian mulai dari sikirik, bawor, ketan, phodang, musangking, duri hitam, masmuar, super tembaga dan banyak lagi lainnya. “Semua jenis durian sudah tersedia atau mulai panen walaupun belum panen raya. Panen raya di perkirakan akhir Desember nanti,” katanya.
Amin, warga Purwokerto yang datang ke Dirun mengatakan, durian sikirik memang beda dengan yang lainnya. “Memang tebal, manis pahit. Namun sayang belum banyak tersedia karena belum panen raya,” katanya.