Binangun, serayunews.com
Dari 3 dokumen warga Cilacap yang ditemukan, 2 diantaranya Surat Ijin Mengemudi (SIM) C atas nama Nasirah dan KTP atas nama Andy Maulana memiliki alamat yang sama di RT 25 RW 08 Desa Pasuruhan Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.
Ternyata dari hasil penelusuran kepada keluarga yang tertera dalam alamat tersebut, Nasirah merupakan ibu kandung dari Andy Maulana. Nasirah masih tinggal di rumah, hanya anaknya yang berangkat ke Malaysia dan terakhir kontak dengan keluarga pada Selasa (14/12/2021) lalu.
Hal itu juga dikuatkan dari pengakuan suami Nasirah yakni Daryanto, bahwa Nasirah di rumah dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan terkait dengan SIM C yang ditemukan di Malaysia, katanya SIM tersebut dibawa oleh anaknya sebagai obat rindu.
“SIM dibawa anak saya (Andy Maulana), di dalam dompet sebagai obat rindu,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (17/12/2021).
Pihak keluarga sangat terpukul saat ada informasi bahwa dokumen Paspor, KTP dan SIM keluarganya ditemukan dalam kapal tenggelam tersebut. Mereka berharap keluarganya yang diduga ikut dalam rombongan tersebut bisa pulang dengan selamat. Sebab saat ini belum ada informasi terkait dengan keberadaan Andy Maulana.
Kepala Desa Pasuruhan Panut membenarkan bahwa informasi dua dokumen nama berbeda di kapal tenggelam di Malaysia adalah warganya, namun yang berangkat ke Malaysia hanya satu orang (Andy Maulana).
“Waktu itu desa mendapatkan info dari kecamatan, kemudian kita kabarkan ke keluarga melalui Kadus, kabarnya memang benar anak itu berangkat, namun berangkatnya tidak mendaftar ke Desa, kita berharap apapun kondisinya, agar segera dipulangkan” ujar Kades Panut.
Terpisah, Kepala Dinas Ketegakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Cilacap Dikdik Nugraha nyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan informasi lebih lanjut berkoordinasi dengan BP2MI dan pihak terkait, serta mendatangi rumah korban.
“Informasi sementara betul dua orang dari Cilacap, namun belum ada perkembangan,” ujarnya.
Selain dokumen Andy Maulana, warga Cilacap lain yang diduga menjadi korban kapal tenggelam yakni dari penemuan bukti PCR yang dikeluarkan oleh Surya Kartikan Medika dengan alamat Jalan Raya Jetis Nusawungu Cilacap atas nama Tukiman Martameja.
Diketahui, kapal yang mengangkut 50 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan tenggelam di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor Malaysia, pada Rabu (15/12/2021). Dari jumlah 50 penumpang, 14 ditemukan dalam kondisi selamat, 16 orang meninggal dunia, dan 20 orang dalam pencarian. Diduga kapal tenggelam itu membawa TKI Ilegal dengan menempuh jalur tikus.