Cilacap, Serayunews.com
Semua terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing. Sebuah film berjudul Larung yang disutradarai oleh Naufal Ridho Pangestu ini mengambil setting di sekitar pantai Teluk Penyu.
Film yang berkisah tentang seorang anak nelayan yang mengalami sakit demam berdarah ini mencoba mengkritisi kondisi sosial yang terjadi di masa pandemi. Persoalan Covid-19 yang tidak sederhana ini juga menyimpan banyak kisah, salah satunya seperti yang terjadi dalam dunia kesehatan.
Penanganan medis pada pasien kini sudah berubah drastis, sehingga masyarakat secara umum kadang menjadi bingung dengan apa yang harus dilakukan. Saking fokusnya pada penanganan Covid-19 masyarakat kadang malah justru melupakan bahwa ada juga hal-hal penting yang harus dijaga, seperti menjaga agar lingkungan tetap bersih, agar terhindar dari penyakit-penyakit mematikan lainya seperti demam berdarah.
“Film ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang lain bahwa ada penyakit demam berdarah yang juga mematikan dan harus benar cara penanganannya,” ujar Naufal Ridho Pangestu, sutradara muda asal Cilacap yang saat ini menempuh pendidikan di FFTV Institut kesenian Jakarta (IKJ) kepada serayunews.com, Rabu (22/12/2021).
Film yang digarap dengan spirit berjejaring antar komunitas ini diproduksi sejak Senin 20 Desember 2021 hingga Selasa malam 21 Desember 2021. Beberapa komunitas yang terlibat diantaranya Banyu Geni Films sebagai rumah produksi utama, Kalasa Films Kebumen, Cinemiscene Yogjakarta, Kabar Baik Films Yogyakarta dan para mahasiswa film, serta sineas pelajar Banyumas Raya.
Tak mudah memang menyatukan para pelaku perfilman di Cilacap, hal ini diakui oleh Muhammad Hilmi selaku produser dalam film Larung. Ia menyebutkan, film ini membuktikan kerja-kerja kolektif para pemuda yang peduli akan isu-isu kesehatan yang harus diperhatikan oleh masyarakat.
Melalui media film inilah pesan penting tersebut akan disampaikan. Sehingga kerja-kerja kreatif ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini.
“Film ini harus ditonton oleh sebanyak-banyaknya orang. Agar pesan yang ingin disampaikan dalam film ini dapat tersampaikan,” ujar Muhammad Hilmi.