SERAYUNEWS – Kabar baik datang dari dunia pendidikan Jawa Tengah. Ombudsman RI mengapresiasi Pemprov Jateng atas perbaikan signifikan dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB). Aduan penerimaan siswa SMA/SMK Negeri Jateng tahun 2025 jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penurunan drastis ini tak lepas dari peran Data Terpadu Jawa Tengah dalam menyeleksi jalur afirmasi. Gubernur Ahmad Luthfi menerima hasil kajian cepat (rapid assessment) Ombudsman terkait penggunaan data ini pada seleksi PPDB Jateng.
Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jiweng, menyatakan bahwa sistem Penerimaan Siswa Baru di Jawa Tengah semakin berkualitas. Penurunan aduan PPDB yang signifikan membuktikan keberadaan data yang valid, terutama dalam proses seleksi jalur afirmasi bagi murid tidak mampu dan difabel.
Robert menyerahkan hasil kajian cepat tersebut kepada Gubernur Ahmad Luthfi di Semarang. Ia meminta Gubernur membentuk tim kecil. Tim ini bertugas menangani isu Data Terpadu dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, guna memastikan data yang digunakan benar-benar valid dan presisi.
Meskipun aduan penerimaan siswa SMA turun, kajian Ombudsman menemukan kendala. Kendala tersebut adalah kurangnya payung hukum yang kuat untuk proses verifikasi dan validasi Data Terpadu di tingkat kabupaten/kota.
Sekda Jateng, Sumarno, menjelaskan bahwa Data Terpadu Jawa Tengah (DT Jateng) yang digunakan untuk verifikasi PSB sebenarnya lebih presisi daripada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) nasional. Sumarno berterima kasih kepada Ombudsman RI yang telah mendorong adanya payung hukum yang jelas terkait penggunaan DT Jateng.
Sumarno menambahkan, meskipun pemerintah pusat mengarahkan penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), proses pemadanan data dari DTKS ke DTSEN membutuhkan waktu panjang. Sementara itu, kebijakan dan proses di lapangan terkait Penerimaan Siswa Baru harus tetap berjalan.
Gubernur Ahmad Luthfi menyambut baik temuan Ombudsman. Ia menilai kajian eksternal ini sangat penting demi kesehatan organisasi dan pelayanan publik yang lebih baik.