SERAYUNEWS – Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD), peserta didik masih mendapatkan sebuah materi tentang membaca maupun menulis.
Jadi, muncul pertanyaan pemantik dari materi tersebut sebagai bahan evaluasi. Salah satunya yaitu siswa kelas rendah masuk ke dalam tingkat membaca apa?
Terlebih, tersedia dalam format pilihan ganda (pilgan). Tentunya, siswa-siswi harus memilih jawaban yang benar di antara jawaban yang masuk ke dalam pertanyaan.
Untuk itu, mari simak artikel dari tim serayunews.com di bawah ini agar mengetahui kunci jawaban dari pertanyaan tersebut.
Sebelum membahas lebih lanjut, juga sering kita temukan materi membaca nyaring. Melansir lpmpdki.kemdikbud.go.id, membaca nyaring memiliki definisi sebagai membaca dengan intonasi yang jelas.
Selain itu, teknik ini juga harus memperhatikan tanda baca, volume suara dan nada, mimik dan ekspresi yang sesuai dengan apa yang sedang seseorang baca.
Dalam pengertian lain, membaca nyaring atau read aloud ialah suatu aktivitas sederhana di mana seorang dewasa meluangkan waktunya untuk membacakan cerita dalam sebuah buku kepada anak secara kontinyu dengan suara keras.
Jadi, harapannya adalah para siswa-siswi terbiasa cermat dalam mendengar dan menyimak.
Adapun penerapan membaca nyaring pada siswa berlaku dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD memiliki rincian sebagai berikut.
Selanjutnya, pertanyaan dari Siswa kelas rendah masuk ke dalam tingkat membaca….
A. Permulaan
B. Intensif
C. Lancar
D. Lanjut
Jawaban yang benar adalah A. Permulaan. Alasannya yaitu membaca permulaan merupakan tahap awal belajar membaca di kelas I dan II SD.
Tidak lagi dan tidak bukan, tujuannya adalah agar peserta didik dapat mengenali huruf, suku kata, kata, dan kalimat, serta mampu membaca berbagai jenis bacaan.
Lantas, bagaimanakah metode pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas rendah? Mengutip dari jurnal “Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Bahasa Indonesia Di Kelas Awal”, oleh Asep Muhyidin, terdapat berbagai cara.
Caranya mulai dari teknik ceramah, teknik tanya jawab, teknik latihan, teknik pemberian tugas, sampai dengan teknik demonstrasi.
Tak hanya itu, dalam memberikan pembelajaran membaca permulaan, guru dapat memakai metode abjad, metode bunyi, metode suku kata, metode kata melembaga, metode global, dan metode struktural analitik sintetik (SAS).
Hal tersebut sebagaimana yang Sitti Aisa Andi Baso dkk tulis dalam jurnal berjudul “Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas II SDN Pinotu”.
Itulah, informasi mengenai jawaban dari pertanyaan siswa kelas rendah masuk ke dalam tingkat membaca. Semoga membantu.
***